KAIRO, (Panjimas.com) – Rezim As-Sisi baru-baru ini telah meluncurkan rangkaian kampanye sikap anti terhadap Ikhwanul Muslimin, bahkan dengan menggambarkan IM sebagai virus “aids” dan menyerukan rakyat Mesir untuk memboikot Organisasi tersebut, demikian seperti dilansir oleh Arabi21.com hari Jumat, (29/04/2016).
Dalam sebuah pernyataan resminya, Kementerian Wakaf Mesir memperingatkan rakyat Mesir untuk tidak mencampuradukkan antara anggota-anggota Ikhwanul Muslimin dengan pihak-pihak yang bersimpati terhadap mereka.
Mengutip laporan Arabi21.com, Menteri Wakaf Mesir, Mohamed Mokhtar Jomaa mengatakan dalam pernyataan, bahwa Ikhwanul Muslimin telah jatuh secara moral untuk sebuah kondisi dimana siapapun tidak diperbolehkan untuk hidup berdampingan dengan para anggota IM, bahkan menerima atau membersamai mereka”.
Menteri Jomaa menyerukan rakyat Mesir untuk tidak menyewakan apartemen atau real estate mereka kepada para anggota Ikhwanul Muslimin agar mereka tidak dituduh dituduh menyembunyikan “teroris”.
Mokhtar Jomaa juga menyerukan kepada semua pengusaha di sektor publik dan swasta untuk mengusir dan menyingkirkan para anggota Ikhwanul Muslimin dari perusahaan-perusahaan mereka atau setidaknya dari jabatan atau posisi pimpinan.
Selain itu, Kementerian Wakaf Mesir juga menyebutkan negara-negara tertentu, tanpa menyebut negara tersebut, dengan mengatakan bahwa ada negara-negara tertentu yang masih menerima para anggota Ikhwanul Muslimin dan memberikan mereka perlindungan.
Mantan Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohamed Ibrahim juga menuduh Ikhwanl Muslimin menghasut rakyat Mesir untuk menolak konsesi Mesir terhadap dua pulau-nya kepada Arab Saudi.
Sebagaimana diketahui, sejak dikudetanya Presiden terpilih Mohamed Morsi tahun 2012 lalu, oleh sebuah kudeta militer yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fatah As-Sisi, nasib Ikhwanul Muslimin di Mesir semakin tragis, dimana mereka, diburu, dipenjarakan, dan dikategorikan sebagai organisasi terlarang oleh rezim. [IZ]