PARIS, (Panjimas.com) – Sebuah Musholla milik Umat Islam di pulau Corsica, Perancis dibakar pada hari Sabtu (30/04/2016). Pihak Kejaksaan mengatakan aksi pembakaran tersebut merupakan serangan kriminal, demikian seperti dilansir oleh Middle East Eye.
Aksi pembakaran Musholla Umat Islam Corsica ini terjadi hanya beberapa bulan setelah pulau di daerah Mediterania itu diguncang kerusuhan anti-Arab pada perayaan Natal akhir tahun lalu.
Bangunan Musholla itu, diketahui merupakan salah satu tempat ibadah terbesar bagi umat Islam di ibukota Ajaccio. Pasca insiden pembakaran, bangunan Musholla mengalami kerusakan besar akibat terlalap api, demikian pernyataan Abdallah Zekri, Kepala National Observatory Against Islamophobia (NOAI), Lembaga Nasional Pengamatan Aksi Islamophobia.
Zekri meminta pihak berwenang “agar melakukukan segala sesuatunya untuk dapat menjelaskan kejadian pembakaran Musholla ini, untuk menghindari eskalasi kekerasan”
“Situasi di sudah tenang sejak akhir tahun lalu, akan tetapi sayangnya ada pihak tertentu yang bermaksud menyulut dan memicu aksi kekerasan,” katanya.
Seperti diberitakan Panjimas sebelumnya, Aksi protes meletus selama perayaan Natal setelah para petugas pemadam kebakaran dan polisi disergap dan diserang, di sebuah lingkungan berpenghasilan rendah yang mayoritas dihuni oleh para imigran.
Para demonstran meneriakkan slogan-slogan seperti “Ini rumah kami!” dan “orang Arab pergilah!,” bahkan para demonstarn melakukan aksi perusakan di sebuah Musholla dan membakar buku-buku Islami termasuk Al-Quran.
baca: Masjid di Pulau Corsica Prancis Dirusak, Buku Doa dan Salinan Al-Quran Dibakar
Pasca insiden perusakan Musholla itu, beberapa tindakan anti-Muslim kembali terjadi dalam minggu-minggu berikutnya, termasuk serangan terhadap sebuah toko daging milik seorang Muslim.
baca: 100 Massa Berdemonstrasi Protes Serangan Masjid di Corsica
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu (30/04/2016) mengungkapkan “solidaritasnya terhadap Umat Muslim Corsica”.
Cazeneuve juga menyuarakan “komitmen pemerintah Perancis untuk melindungi semua tempat ibadah, dan untuk memastikan kebebasan beribadah di seluruh wilayah”.
baca: Menteri Dalam Negeri Perancis Kutuk Tindakan Anti-Muslim di Corsica
Untuk diketahui, kubu Nasionalis memenangkan pilkada di Corsica untuk pertama kalinya pada bulan Desember tahun lalu.
Pulau Mediterania yang termasuk wilayah Perancis ini merupakan daerah dengan penduduk orang asing terbesar kedua di Perancis setelah kota Paris, jumlahnya berada di antara delapan dan sepuluh persen dari total populasi. [IZ]