JAKARTA, (Panjimas.com) – Anggota Komisi III DPR, Ruhut Sitompul, menanggapi santai laporan yang disampaikan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Dengan sombongnya, orang yang gemar berkata kasar ini memfitnah PP Pemuda Muhammadiyah melaporkannya hanya untuk mencari popularitas.
“Mereka mau numpang beken sama gua. Kalau mereka mau beken ya memang mesti lawan Ruhut, kalau enggak, orang enggak tahu mereka siapa kan,” kata Ruhut, Jumat (29/4/2016). Demikian dilansir kompas.
PP Pemuda Muhammadiyah melaporkan Ruhut atas dugaaan melanggar kode etik karena pernyataan yang dilontarkannya saat rapat kerja dengan Kapolri, Rabu (20/4/2016) lalu.
Ruhut menyatakan dukungannya kepada Densus 88 dan mengkritik organisasi Pemuda Muhammadiyah yang membela Siyono atas nama hak asasi manusia. Ruhut pun sempat memelesetkan kepanjangan HAM sebagai “hak asasi monyet”.
Ruhut merasa tak ada yang salah dalam pernyataan yang dilontarkannya dalam rapat Komisi III DPR dan Kapolri.
Dia mengaku membela Densus 88 karena sudah mendapatkan penjelasan dari Kapolri bahwa tidak ada pelanggaran HAM dalam kematian Siyono. Hal itu diketahui dari hasil investigasi internal Polri terhadap terduga pelaku yang menyebabkan kematian Siyono.
“Jadi, mereka (PP Muhammadiyah) itu yang tak tahu duduk permasalahannya,” ucap Ruhut.
Oleh karena itu, Ruhut mengaku siap memberikan penjelasan kepada MKD terkait masalah ini. Dia yakin, MKD dapat mengerti dan tak menganggap pernyataannya sebagai bentuk pelanggaran etika.
“Jangankan ke MKD, Tuhan pun aku hadap,” ucap Ruhut. [RN]