YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Fahira Fahmi Idris, SE.MH ketua Gerakan Anti Miras (GENAM) Indonesia, sejak tahun 2012 sampai saat ini tetap konsisten melawan kemaksiatan masyarakat yang berupa miras. Pasalnya bukan semakin berkurang peredaran miras setelah banyaknya jatuh korban miras oplosan, namun justru semakin populer miras tersebut.
“Menurut saya miras ini adalah mesin pembunuh nomor satu di Indonesia, setiap hari itu pak, selalu ada yang meninggal karena miras, dulu musuh kita jelas dijajah Belanda, sekarang ini musuh kita aneh-aneh, bentuknya miras, narkoba, pornografi, sex bebas dan yang terakhir ini paling marak adalah LGBT”. Ucap Fahira.
Hal ini diungkapkannya di saat acara dialog bertema Ketahanan Anak Usia Dini Terhadap Fenomena LGBT” di Masjid Jogokaryan Jalan Jogokaryan no. 36, Mantrijeron, Yogyakarta, Sabtu (30/4/2016) malam. Fahira memiliki program edukasi terhadap bahayanya miras, pada tingkat anak-anak baik SD, SMP, SMA dan Mahasiswa, karena dirinya juga aktifis Perempuan dan Anak.
Gongnya itu tahun 2015, saat saya berhasil mempengaruhi mantan menteri perdagangan bapak Rahmat Gobel, Ya, dulu saya benjuang supaya miras itu tidak dijual di minimarket. Alhamdulillah berhasil, tetapi sayangnya menterinya dicopot, saya sampai merasa bersalah juga. Astaqfirullah hal adzim, ini gara-gara saya atau gimana ya” ungkap Fahira kepada Panjimas.
Fahira menginginkan peredaran miras dapat ditekan bahkan targetnya berhenti, untuk itu dirinya masih mengodok rancangan undang-undang pelarangan minuman beralkohol ditingkat pusat.
“Kami di pusat kebetulan sedang digodok rancangan undang-undang pelarangan minuman beralkohol, Saya berharap sekali di Jogja punya aturan yang jelas. Karena terlihat sekali di Indonesia ini hampir 50 orang meninggal setiap harinya” tambahnya Fahira.
Meski berhasil miras dilarang dijual di minimarket, namun tidak untuk di hypermarket dan hotel miras masih bisa didapatkan, hal ini menurut Fahira tergantung dari kebijakan pemerintah itu sendiri.
“Kemarin di Permendak 06 tahun 2015, pemerintah baru melarang miras di minimarket. Namun masih bisa didapat di hypermarket, masih bisa di dapat di hotel dan club-club, itu tergantung pemerintah daerah, nah nanti kita akan mendatangi pemerintah daerah. Untuk Yogja insyaAllah saya sowan Sultan rencana tanggal 7 saat beliau ulang tahun.” pungkas Fahira. [SY]