JAKARTA, (Panjimas.com) – Sempat beredar berita miring seputar statement dari Ketua PBNU, Said Aqil Siraj yang mengatakan bahwa “Ustadz Abu Bakar Baasyir memerintahkan anak buahnya untuk membawa bom bunuh diri, namun saat Ustadz Abu diminta untuk membawa bom bunuh diri terlebih dahulu, beliau marah.”
Menanggapi fitnah tersebut kemudian ditanggapi oleh pihak keluarga yakni Ustadz Abdurrahim Ba’asyir dan Ustadz Rosyid Ridho dengan mendatangi kantor PBNU di Jalan Kramat Raya no 164, Jakarta Pusat untuk bertemu langsung dengan pimpinan ormas tersebut guna melakukan klarifikasi dan tabayyun.
Namun pertemuan gagal dilakukan karena yang bersangkutan sedang keluar kota. Pihak keluarga diterima oleh Wasekjen PBNU, Ishfah Abidal Azi, Ketua PBNU Bidang Masjid Abdul Manan Ghani dan Ketua PBNU Bidang Ekonomi Eman Suryaman.
Dalam pertemuan tersebut pengurus PBNU mengaku belum tau tentang statement tersebut dan berjanji akan menyampaikan kepada yang bersangkutan untuk kemudian akan memberikan klarifikasi tentang maksud ucapan tersebut.
Pihak keluarga menyampaikan keberatan statement tersebut dan menilainya sebagai ucapan yang tidak berdasar dan sangat merugikan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
“Jadi, kami ingin meminta penjelasan kalau beliau ini bicara seperti itu memiliki dasarnya, artinya betul-betul tahu kapan dan dari mana (sumbernya). Mungkin pernah tahu Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mengucapkan demikian,” Ujar Ustadz Abdurrahim Ba’asyir.
Di akhir pertemuan pihak keluarga dijanjikan akan mendapatkan respon saat nanti ketua PBNU tiba dari luar kota. Dan kita masih menunggu.
Pihak keluarga dan team pengacara akan terus berjuang guna mengembalikan hak-hak beliau yang dizalimi, semoga langkah ini dipermudah oleh Allah swt.
Kepada ketiga pengurus PBNU tersebut, Ustadz Iim,-sapaan Abdurrahim, mengatakan, keluarganya sangat dirugikan atas pernyataan Said Aqil tersebut.
Sebab, Ba’asyir tidak pernah menyampaikan ajaran maupun doktrin untuk melakukan atau membawa bom bunuh diri kepada anak buah maupun anak kandungnya.
Menurutnya, pernyataan Said Aqil yang tidak mendasar itu dapat merugikan atau mempengaruhi proses Peninjauan Kembali (PK) yang tengah dilakukan Ba’asyir di Mahkamah Agung (MA) atas kasus terorisme.
Seraya memohon doa kepada segenap kaum muslimin di negeri ini agar Allah menghapuskan segala kedzaliman yang terjadi di negeri ini keatas siapapun oleh siapapun. Semoga Allah membalas pelaku setiap perbuatan zalim di dunia dan akhirat.[RN]