SOLO,(Panjimas.com) – Gabungan Laskar Islam dan Elemen Umat Islam Solo mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surakarta Jl. Adi Sucipto No.143A, Laweyan, Solo, guna melakukan audiensi dengan perwakilan Partai Demokrat dan ditemui oleh Supriyanto di ruang Kepanitiaan, Selasa (26/4/2016).
Beberapa perwakilan elemen yang hadir diantaranya Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Jama’ah Ansharusy Syari’ah, Pondok pesantren Al Mukmin Ngruki, Forum Umat Islam (FUI) Klaten, Forum Komunikasi Antar Masjid (FKAM), The Islamic and Study Action Center (ISAC.
Kedatangan Umat Islam solo tersebut untuk memprotes terkait pernyataan Ruhut Sitomul anggota DPR Pusat dari Partai Demokrat yang beberapa waktu yang lalu mengatakan Hak Asasi Monyet.
“Tentu saja keluarga menjadi terpukul dengan stetemen itu, juga komnas HAM, juga PP Muhammadiyah, termasuk dokter foreksik dan kita semua yang melakukan advokasi” ucap Endro Sudarsono selaku sekjend ISAC.
Endro menambahkan bahwa tidak seharusnya anggota dewan yang membela hak-hak masyarakat mengeluarkan stetemen seperti itu. Untuk itu elemen Islam Solo akan meneruskan upaya ini hingga sampai di tingkat internal partai Demokrat.
“Yang penting bobot dari audiensi ini menyasar, termasuk kami akan kirimkan surat kepada DPP partai Demokrat dan Ketua dewan pembina yang di Bogor, kepada DPR RI dan kepada Ketua Mahkamah Kehormatan DPR RI” tambah Endro.
Dalam kesempatan tersebut, Edi Lukito selaku ketua LUIS membacakan surat permohonan pemecatan Ruhut Sitompul yang ditujukan kepada ketua DPR RI di Jakarta.
“Kepada Dewan Pembina Partai Demokrat yang terhormat H. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono untuk mempertimbangkan Pergantian Antar Waktu untuk Ruhut Sitompul dengan pengganti yang lebih memahami arti kemanusiaan dan menjunjung tinggi hukum dan HAM, jika dirasa perlu melakukan pemececatan terhadap Ruhut Sitompul.” ujarnya.
Kepada Mahkamah Kehormatan Dewan untuk melakukan penggilan, pengusutan dan tindakan terhadap Ruhut Sitompul karena telah merendahkan nilai nilai kemanusiaan.
Edi Lukito juga meminta, kepada Ruhut Sitompul untuk bisa menahan lesan, statement yang bisa melukai keluarga Siyono yang meninggal dunia secara tidak wajar dan tetap menjaga kondusivitas NKRI dari isu SARA.
“Kepada pengambil kebijakan di partai Demokrat agar meninjau kembali terhadap kaderya Ruhut Sitompul yang tidak faham makna HAM sehingga mengundang situasi di negeri ini semakin tidak kondusif.” tegasnya.
Sementara itu Supriyanto dalam kesempatan tersebut menyatakan, bahwa dirinya menerima apa yang telah disampaikan dari elemen umat Islam, hanya hal tersebut bukan ranah kewenangan DPRD namun sudah terproses di DPR RI.
“Yang jelas bahwa sikap dan stetmen dari pak Ruhut Sitompul itu bukan sikap partai, dan ini sudah kami koordinasikan supaya hal-hal semacam ini tidak dimunculkan lagi dan tidak melebar” jawab Supriyanto. [SY]