JAKARTA (Pajimas.com) – Begitu memprihatinkan nasib Irjen Pol Anton Charliyan. Padahal pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Humas Mabes Polri ini baru saja dirotasi sebagai Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat.
Anton Charliyan sempat menjadi sorotan publik, akibat pernyataan kontroversialnya, di antaranya menganggap mereka yang membela Siyono yang meninggal dunia akibat kekerasan oleh Densus 88, sebagai pembela teroris. Ia juga menyebut Muhammadiyah ditunggangi. (Baca: Pemuda Muhammadiyah: Kadiv Humas Polri Pakai Jurus Mabuk Tuding Pembela Siyono Pro Teroris)
Baru sehari bekerja Anton Charliyan sebagai Kapolda Sulselbar, kantor Polda Sulawesi Selatan dan Barat mengalami musibah kebakaran, sekitar pukul 04.00 WITA, pada hari Senin 25 April 2016.
Akibat musibah tersebut, Mabes Polri berempati pada Irjen Anton Charliyan yang baru saja dilantik menjadi Kapolda Sulselbar oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Kamis (21/4) lalu. Betapa tidak, baru saja aktif menjabat, kantornya di Polda Sulselbar malah dilahap si jago merah pada, Senin (25/4) pukul 04.00 WIT.
”Kami menyampaikan keprihatinan atas peristiwa yang terjadi di Mapolda Sulselbar. Di saat hari pertama mungkin Bapak Kapolda akan melaksanakan tugas ada peristiwa ini,” kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto di Humas Polri, Jakarta.
Bagian yang terbakar adalah lantai dua dan tiga Mapolda Sulselbar. Sebanyak lima ruangan, yakni tiga di ruangan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan dua di ruangan Direktorat Reserse Narkoba, habis terbakar. Bahkan, sebagian ruang arsip Polda Sulselbar juga turut terbakar.
“Arsip sebagian besar memang ikut terbakar. Mudah-mudahan file masih ada. Nanti kami lihat karena memang di situ ruangan penyidik imbuh Agus.
Agus memastikan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Sementara itu, Agus mengaku, hingga saat ini belum bisa menaksir jumlah kerugian akibat dari kebakaran tersebut. [AW/Jpnn, dbs]