KAIRO, (Panjimas.com) – Liga Arab menyerukan pengadilan kriminal khusus untuk Israel. Seruan ini setelah pengumuman Israel untuk tidak mengembalikan Dataran Tinggi Golan.
Delegasi dari 22 negara anggota Liga Arab yang bermarkas di Kairo, Mesir, akan mengeluarkan resolusi yang isinya mengecam pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Dataran Tinggi Golan akan menjadi wilayah Israel selamanya.
Dalam pernyataan di hadapan kabinet Israel pada 17 April 2016 lalu, Netanyahu menegaskan Dataran Tinggi Golan akan tetap berada di bawah kedaulatan Israel secara permanen. Israel menduduki Golan saat Perang Timur Tengah tahun 1967 dengan Suriah, Mesir dan Yordania. Tahun 1981, Israel mencaplok wilayah Golan, langkah yang tidak pernah diakui oleh dunia internasional.
“Israel bertindak seperti negara yang ada di atas hukum dan tanggung jawab,” sebut Ketua Liga Arab, Nabil al-Arabi, kepada para delegasi seperti dilansir AFP, Jumat (22/4/2016).
“Menyerukan pengadilan kriminal khusus untuk kasus Palestina,” imbuhnya.
Duta Besar Arab Saudi di Kairo yang juga delegasi untuk Liga Arab, Ahmed Qattan menuding Israel berusaha memanfaatkan konflik Suriah yang berlangsung sejak tahun 2011 lalu. “Entitas Zionis mengeksploitasi bertahun-tahun krisis di Suriah,” tudingnya.
Dengan Suriah dikucilkan dari Liga Arab, seluruh 21 negara anggota secara bulat menyepakati resolusi mengecam Israel dan meminta Dewan Keamanan PBB memaksa Israel mematuhi hukum internasional dan resolusi PBB.
Isi resolusi Liga Arab itu merujuk pada pernyataan agresif Netanyahu dan upaya Israel berulang kali menerapkan status quo demi mencaplok Golan.[RN/detik]