SOLO, (Panjimas.com) – Komunitas Masjidku Makmur (KMM) mengadakan kajian akbar di masjid An Ni’mah, Joyotakan, Serengan, Solo, selasa (19/4/2016). Bertemakan “Membongkar Rencana Revolusi Syiah dan Komunis”, KMM menghadirkan pembicara Ustadz Ir. Andri Kurniawan, M.Ag. ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Malang.
Ustadz Tengku Azhar Lc sebagai moderator mengawali dengan menjelaskan bahwa Syiah yang ada di Suriah menganggap Vladimir Putin sebagai Syekhnya.
“Ini sudah klewatan, presiden Rusia Vladimir Putin kan orang kafir, ini dianggap syekh, trus bagaimana syiah yang ada di Indonesia, khususnya Solo” ucap Ustadz Azhar.
Untuk itu Tengku Azhar mengharapkan umat Islam di Solo waspada, karena Solo sebagai barometer Indonesia. Menurutnya gerakan komunis dan syiah di Solo sangat kuat, hal ini dibuktikan baru saja dirinya mendapatkan broadcast yang menyudutkan aktifis Islam.
“Saya baca pampletnya bertuliskan waspada penyebaran aliran teroris di lingkungan anda, kenali ciri-cirinya gemar mengkafirkan orang, membidahkan ibadah, mengharamkan toleransi, menyebut teroris al qaedah dan isis sebagai mujahid, lha kita malam ini berbicara ini pak,..”cetusnya.
Sementara itu, Ustadz Andri menjelaskan bahwa Indonesia bener-benar terancam, Syiah Iran sebagai senjata baru Amerika di Indonesia, sedangkan Komunis sudah lebih dulu menancap di Indonesia.
“Start Tahun 2015 badan intelejen Amerika mengeluarkan Iran dan Hisbullatta Lebanon dari daftar teroris, artinya Iran, Syiah, menjadi senjata baru Amerika untuk melemahkan dunia Islam termasuk Indonesia” kata Andri.
Lebih lanjut Ustad Andri membuka bukti bahwa Syiah alat Amerika juga sudah terjadi di Indonesia.
“Itu yang diinformasikan oleh BIN dan media jauh, dari media cuma 6500 migran dari Iran, Lebanon dan Afganistan. Menurut versi Badan Intelejen Negara, kurang lebih 10.000 pemuda Syiah Iran, Lebanon dan Afganistan, dimasukkan ke Indonesia atas bantuan CIA, ini nyata,…karena saya lihat sendiri dengan mata kepala saya sendiri”jelas pemerhati Komunis di Indonesia tersebut.
Ustad Andri juga menjelaskan bahwa PKI sebagai bahaya laten, beliau mengulas sejarah muram Indonesia tenteng gerakan PKI yang mendholimi ulama dan umat Islam.
“Kita lihat sejarah, tanggal 18 september 1948, PKI pimpinan Musof dan Amir Syarifudin, melakukan pembantaian terhadap ratusan ulama dan santrinya, bahkan 149 TNI gugur pada peristiwa Madiun” ujarnya.
Target utama gerakan new Komunis di Indonesia menurut Ustad Andri yang sudah berhasil adalah penghapusan jejak sejarah hitam PKI, berpartisipasi aktif legal formal gerakan komunis.
“Menjadikan Indonesia negara Komunis ini targetnya 2019, tantangan bagi umat Islam” lanjutnya.
Menurut Ustad Andri bukti eksistensi Komunis di Indonesia sudah dasyat, mereka menyebarkan kader-kader Komunis masuk keberbagai elemen, seperti partai, kampus, pesantren, mereka menyusup, merekrut dan menyebarkan ideologinya.
Demi menghadapi tantangan Syiah dan Komunis, Ustadz Andri menutup kajian dengan menghimbau pada jama’ah yang hadir untuk mengobarkan semangat JIHAD FII SABILILLAH, I’dad baik madiyah maupun maknawiyah, membangun persatuan shof ditengah peselisihan umat dan yang terakhir membangun generasi robbani.
“Ini bahan yang kongkrit yang diberikan Allah dan Rosulnya, InsyaAllah kemenangan datangnya dari Allah,..kita punya semangat saja InsyAllah pertolongan akan diturunkan” tuturnya.
Kajian tersebut cukup menyedot umat Islam se-Soloraya, sebab menurut panitia KMM sekitar 700 jama’ah telah mengisi daftar buku kehadiran sebelum kajian dimulai. [SY]