SOLO, (Panjimas.com) – Banyaknya umat Islam yang masih menjalankan ibadah secara setengah-setengah atau belum secara kaffah menyebabkan tidak tampaknya dakwah Islam rahamatan lil alamin kepada masyarakat lainnya.
Ditambah lagi masih banyak ditemukan dilapangan banyak umat Islam yang ragu dengan manfaat ditegakkannya syariat Islam untuk mengatur tatanan kehidupan ini. Akibatnya munculnya berbagai problem sosial saat ini.
Hal itulah yang disampaikan oleh Humas HTI Solo Raya Ustadz Sholahudin kepada wartawan di sela-sela aksi di Bundaran Gladag Solo Ahad, (17/4/2016).
Ustadz Sholahudin juga menambahkan, bahwa dengan ditegakkannya syariat maka akan memiliki keuntungan diantaranya adalah, akan menjaga agama, menjaga jiwa raga, menjaga keturunan, keamanan dan juga menjaga kedaulatan sebuah negara.
“Coba dilihat saat ini banyaknya gerakan sparatis seperti OPM di Papua yang merongrong negara terjadi karena tidak diterapkannya syariat. Bagitupula dengan tidak adanya jaminan keamanan” ujarnya.
Terkait masih adanya beberapa masyarakat yang phobia terhadap penegakan syariat Islam. Ustadz Sholahudin berpendapat karena masih adanya umat Islam sendiri yang ragu akan manfaat dari penerapan syariat Islam itu sendiri. Kedua, adanya anggapan bahwa jika ditegakkannya syariat Islam maka umat non muslim akan sengsara juga dibantahnya.
“Justru dengan penerapan syariat Islam itulah maka umat non muslim akan terjaga kehormatannya karena terlindungi”
Ratusan masa Hizbut Tahrir se Solo Raya pagi itu mengadakan aksi longmarch dari Stadion Sriwedari menuju Bundaran Gladag. Selama menyusuri Jalan Slamet Riyadi massa tampak menyampaikan orasinya dan memberikan selebaran yang berisi ajakan untuk menerapkan penegakan syariah. Karena dengan syariahlah maka konsep Islam rahmatan lil ‘alamin akan terwujud.[RN]