JAKARTA (Panjimas.com) Warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara sudah ratusan tahun secara turun temurun tinggal di sekitar Masjid Keramat Luar Batang. Mereka heterogen terdiri dari aneka ragam suku. Sehari-hari mereka bekerja sebagai nelayan.
Luar Batang – Penjaringan adalah tanah pusaka yang memiliki nilai historis luar biasa bagi sejarah Jakarta dan Indonesia. Masjid Keramat Habib Husein Alaydrus dan masyarakat di Luar Batang tidak bisa dipisahkan. Semuanya sudah menyatu menjadi bagian cagar budaya yang harus dilindungi.
Janji Jokowi
Saat Jokowi ikut Pilgub dan Pilpres di Jakarta, secara tertulis membuat kontrak politik dengan warga Luar Batang – Penjaringan, yang salah satu poinnya adalah tidak akan menggusur mereka.
Namun, kini janji tinggal janji. Ahok secara sewenang-wenang dengan memperalat Polri/ TNI merubuhkan dan meluluh-lantakkan rumah-rumah tinggal serta warung-warung rakyat jelata yang lemah, tanpa belas kasih.
Manusia Perahu
Sejak terjadinya penggusuran biadab terhadap masyarakat miskin Luar Batang di Penjaringan pada tanggal 11 April 2016, banyak warga korban penggusuran bertahan di lokasi dengan tinggal di perahu-perahu milik mereka.
Kini, nasib mereka tidak menentu. Banyak orang tua dan anak-anak yang jatuh sakit. Ada pula wanita hamil tua yang sedang menunggu hari melahirkan. Mereka pun mulai krisis makanan dan minuman.
Posko Kemanusiaan FPI
DPD FPI DKI Jakarta di bawah komando Imam FPI Jakarta, Habib Muhsin bin Zaid Alattas membuka Posko Kemanusiaan di atas perahu agar membaur langsung dengan warga yang tinggal di perahu.
Posko Kemanusiaan FPI membuka dapur umum di pelataran parkir Masjid Keramat Luar Batang yang setiap hari memberikan makan pagi, siang dan malam untuk seluruh warga korban penggusuran. Juga menyediakan minuman dan aneka kebutuhan wanita dan anak-anak serta orang tua.
Selain itu juga membuka klinik darurat yang setiap saat terus melayani warga yang sakit secara gratis.
Tuntutan Warga
Hari ini, jajaran pengurus DPP FPI dipimpin langsung oleh Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq Syihab mendatangi Masjid Luar Batang dan langsung meninjau Posko Kemanusiaan FPI di lokasi penggusuran.
Dengan sangat antusias warga korban penggusuran dan masyarakat Luar Batang lainnya menyambut kedatangan rombongan FPI dan mereka curhat melaporkan segala penderitaan mereka.
Masyarakat Luar Batang meminta kepada Habib Rizieq dan rombongan agar FPI tidak meninggalkan mereka dan agar FPI bersama masyarakat melawan kezaliman dan menegakkan keadilan.
Janji FPI
Imam Besar FPI di hadapan masyarakat secara terbuka menyatakan akan mendukung sepenuhnya perjuangan masyarakat Luar Batang. Di antaranya beliau menyatakan:
“Lokasi penggusuran Luar Batang – Penjaringan harus dibangun Rusun gratis yang baik, bagus dan layak buat seluruh warga yang menjadi korban penggusuran, bukan dibangun Mall dan Apartemen untuk orang kaya, sehingga nantinya warga Luar Batang tetap tinggal di Luar Batang dan tetap menjadi Nelayan disana serta tetap menjadi masyarakat yang memakmurkan Masjid Keramat Luar Batang.”
Selain itu, Habib Rizieq menegaskan bahwa FPI akan tinggal bersama masyarakat di Luar Batang untuk melawan segala bentuk kezaliman dan kebiadaban penguasa yang tidak punya nurani. Masyarakat pun menyambut dengan pekik takbir keharuan.
Sumbangan 100 Juta
Pada saat kunjungan DPP FPI di Luar Batang, Imam Besar FPI menyerahkan sumbangan untuk warga korban penggusuran yang berasal dari para dermawan sebesar 100 juta rupiah. Dan sorenya ada lagi kontak dari sejumlah dermawan lainnya yang akan juga memberi bantuan sebesar 100 juta rupiah.
Siapa yang ingin ikut membantu, silahkan datang langsung ke Posko Kemanusiaan FPI di atas perahu atau di lataran parkir Masjid Luar Batang, Bisa juga via transfer Bank Syariah Mandiri (BSM) Nomer Rekening 7001440707 atas nama FPI Rek Kemanusiaan atau kontak langsung pengurus DPD FPI Jakarta, Imam FPI DKI 087876587227 dan Ketua Tanfidzi FPI DKI 08158327991. [AW/FPI]