KLATEN, (Panjimas.com) – Taman Kanak-kanak (TK) Amanah Ummah desa Pogung, Cawas,Klaten yang didirikan almarhum Siyono dan istrinya, Suratmi, kedatangan Seto Mulyadi ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Senin (18/4/2016) pagi.
Kedatangan Kak Seto untuk melihat sejauh mana trauma anak-anak TK Amanah Ummah pasca penggrebekkan Siyono sekaligus menghibur anak-anak tersebut pasca penggrebekan Densus 88 yang membuat sebagian besar mereka mengalami trauma.
Selama 30 menit Kak Seto berinteraksi bersama murid TK Amanah Ummah dengan mengajak menirukan suara binatang, menanyakan cita-cita mereka, bernyanyi dan melakukan permainan konsentrasi.
“Ya sebetulnya saya sebagai sahabatnya anak-anak hanya ingin membuat mereka gembira, ceria kembali” ujar Kak Seto.
Kak Seto sebenarnya sudah mendengar kasus Siyono tersebut sampai melibatkan trauma kejiwaan pada anak didik TK Amanah Ummah. Untuk itu dirinya akan memantau perkembangan siswa Amanah Ummah lewat media dan jaringannya.
“Saya juga tetep memantau dari temen-temen PUSHAMI ya,..dari rekan-rekan media juga, kalo ada apa-apa saya siap untuk dipanggil lagi ke Klaten, karena saya juga orang Klaten, lahir saya di Klaten” ucap Kak Seto.
Lebih lanjut Kak Seto menjelaskan lama proses perbaikan trauma anak-anak tergantung dari pengalaman negatif yang dialami anak, kepribadian anak dan terapi psikologi anak tersebut.
“Tapi intinya juga bantuan para orang tua, guru, juga warga masyarakat sendiri, mohon dijauhkan dari hal-hal yang membuat anak trauma” tegasnya.
Sementara itu, Agus Sunaryo ayah Musa Anshori murid yang mengalami trauma, merasa senang dengan kehadiran Kak Seto hari ini.
“Kemarin saya juga kasian sama anak saya, kan nggak mau sekolah, takut polisi bawa tembak, sekarang mau tapi saya kelilingkan dulu” keluh Agus.
Terkait trauma anaknya, Agus tidak akan memindahkan anaknya ke sekolah lain, dirinya berusaha mengembalikan mental anaknya dengan mengajak ke tempat-tempat keramaian.
“Kemana mau dipindah wong disini itu untuk kurikulumnya bagus, tetep anak saya akan disini” pungkas Agus.
Turut hadir dalam kunjungan Kak Seto dari Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (PKBH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebanyak 7 orang. [SY]