AMMAN, (Panjimas.com) – Otoritas Yordania kembali menutup lima kantor organisasi pergerakan Islam, Ikhwanul Muslimin. Penutupan ini dilakukan hanya sehari setelah kantor pusat Ikhwanul Muslimin di Amman, ibukota Yordania ditutup.
Pada Kamis (14/4/2016) waktu setempat, otoritas Yordania menutup kantor-kantor pusat Ikhwanul di kota Mafraq, 70 km timur laut Amman dan di kota Madaba, sekitar 30 km selatan Amman.
Menurut Ikhwanul di laman Facebook-nya seperti dilansir media Press TV, Jumat (15/4/2016), tiga kantor Ikhwanul lainnya di Irbid dan al-Ramtha, keduanya di wilayah Yordania utara, serta di Karak, Yordania selatan juga ditutup.
“Ini membawa kita kembali ke masa darurat militer ketika hukum dan ketertiban tidak dihormati,” demikian pernyataan Ikhwanul yang bertekad akan mengambil langkah-langkah hukum dan politik untuk melawan tekanan ilegal ini.
Sebelumnya pada Rabu (13/4/2016) lalu, otoritas Yordania menutup kantor-kantor pusat Ikhwanul di Amman dan di kota Jerash, sebelah utara Amman. Otoritas Yordania menuduh Ikhwanul merupakan organisasi ilegal karena lisensinya tidak diperbarui sesuai hukum yang diadopsi pada tahun 2014.
Menurut TV Qatar, Al-Jazeera, yang dianggap luas sebagai pendukung Ikhwanul, Yordania berupaya membungkam kepemimpinan lama kelompok itu dalam langkah yang mirip dengan yang dilakukan otoritas di Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Khusus di Mesir, para pemimpin, anggota dan pendukung Ikhwanul telah ditangkapi aparat keamanan menyusul penggulingan presiden terpilih Mohamed Morsi, yang merupakan kandidat Ikhwanul.[RN/detik]