BEKASI, (Panjimas.com) – Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia Kota Bekasi, Ustadz Ahmad Salimin Dani mengungkapkan bahwa Dewan Dakwah Islam Indonesia tidak akan hadir dalam acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama jika di dalam acara tersebut terdapat paduan suara gereja.
“Kalau ada paduan suara gereja, kami tidak datang. Dan kami harap umat Islam itu mundur.” ujarnya kepada Panjimas.com, Jum’at (15/4/2016).
Ustadz Ahmad Salimin Dani juga mengingatkan kepada FKUB dan Walikota Bekasi selaku penyelenggara acara agar tidak menjadikan acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama tersebut sebagai seremonial dan menghambur-hamburkan uang rakyat.
“Saya tidak mau kalo ini hanya sekedar seremonial, hanya untuk menunjukkan bahwa pemerintah itu punya dukungan untuk melakukan kesalahan. Umpamanya seperti, tindakan untuk memotong perizinan umat beribadah. Kita tidak sepaham dengan hal itu.” katanya.
Oleh karenanya, Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia Ustadz Salimin Dani berharap setelah acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama ini ada upaya untuk membentuk suatu kegiatan yang diprakarsai oleh pemerintah dengan tujuan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di kalangan umat beragama.
“Setelah itu, (harus) ada follow up terbentuknya suatu kegiatan rutinitas (seperti) ada pertemuan-pertemuan yang diprakarsai oleh pemerintah untuk memecahkan masalah-masalah, seperti masalah pelanggaran pembangunan rumah ibadah atau penyalahgunaan perizinan bangunan yang dibangun menjadi tempat ibadah.” tuturnya.
Ustadz Salimin Dani juga memberikan komentar terkait persepsi masyarakat yang mengkaitkan antara acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama dengan gereja ilegal Santa Clara. Karena memang, sebelum tersiarnya informasi terkait acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama, masyarakat muslim Bekasi melakukan aksi besar-besaran di Kantor Walikota, Jalan Jendral Ahmad Yani, Bekasi, Jawa Barat.
“Adapun tentang acara ini digelar sehubungan dengan kaitannya ada demo kemaren ada yang mengkait-kaitkan bisa saja. Menurut saya, ada persepsi yang menyatakan ini adalah ketakutan Pepen sehingga mengerahkan masa, itu sah-sah saja.” tandasnya.[DP]