JAKARTA, (Panjimas.com) – Kasus meninggalnya Siyono yang tidak wajar usai ditangkap Densus 88 pada 8 Maret lalu menuai banyak komentar. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai harus ada perbaikan dalam prosedur penangkapan oleh Densus 88.
“Kalau pelanggaran pasti bukan Densus 88 sebagai lembaga, tetapi tata cara yang dilakukan anggota harus ada yang mengawasi,” ujar JK seperti dikutip dari Detik.Kamis, (14/4/2016).
Jusuf Kalla berharap prosedur pengawasan harus diperbaiki. Sehingga kasus seperti meninggalnya Siyono tidak terulang kembali.
Selain itu, Ketua Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas menyatakan autopsi yang dilakukan adalah agar masyarakat terdidik dengan benar dan jernih. Sehingga tidak teracuni opini sesat dan menyesatkan yang beredar.
Seperti diketahui, Siyono tewas akibat pukulan benda tumpul di bagian dada. Akibatnya tulang rongga dada patah dan mengenai jantung. Lima tulang rusuk bagian kiri patah ke dalam dan satu tulang rusuk bagian kanan patah ke luar. [TM]