BEKASI, (Panjimas.com) – Ketua Forum Umat Islam Mekarsari KH Syahid Tajudin dalam menyikapi acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama, ia mengatakan bahwa hanya ulama yang kurang kepribadian akan hadiri acara seperti itu.
“Apa sudah tidak percaya kepada landasan dan hukum sebagai panglima di NKRI?” ujar KH Syahid Tajudin, Rabu (13/4/2016)
Ulama Betawi yang namanya mencuat ke permukaan atas aksi yang dilakukannya bersama masyarakat muslim Mustika Jaya untuk menolak kebaktian di gereja ilegal tersebut menilai bahwa acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama sangat didramatisir dan hambur-hamburkan uang rakyat.
“Acara tersebut sangat didramatisir dan hambur-hamburkan uang rakyat. Emang sudah se-urgent apa sih..toh di Bekasi adem ayem aja,” tuturnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengkritisi susunan acara yang terdapat di dalam acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama tersebut, masyarakat yang hadir baik itu muslim atau non muslim diperdengarkan Paduan Suara Umat Kristiani (Paduan Suara Gereja) yang dilakukan oleh Paduan Suara gabungan 12 SMA, SMP dan SMA Marsudurini serta Pendeta Keke.
“Pelemahan pada keulamaan ulama di Bekasi, yang hadir disuruh mendengarkan koor Kristen, sedangkan koor Islam berusaha dipadamkan diam saja!” tegas KH Syahid Tajudin.
Di akhir sikapnya terhadap acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama yang diselenggarakan oleh Walikota Bekasi Rahmat Effendi dan Wakilnya Ahmad Syaikhu bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), KH. Syahid Tajudin menyampaikan sebuah ayat al-Quran yang terdapat di dalam Surat Ash-Shaff ayat 14:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّه…
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah…” (Ash-Shaff: 14). [DP]