BEKASI, (Panjimas.com) – Sekretaris Pimpinan Daerah PERSIS Kota Bekasi H. Adi Nurrahmat mengungkapkan bahwa PERSIS tidak akan datang dalam acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama. Karena menurutnya, momentumnya kurang tepat.
“Kalo acara 16 nanti, kita masih mikir-mikir lagi, kenapa? Itu momentumnya kurang tepat. Pertama, terkait tentang pendirian bangunan tempat ibadah,” ujar H. Adi Nurrahmat kepada Panjimas, Jum’at (15/4/2016).
Jadi menurutnya, indikasi acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama yang diselengarakan Walikota Bekasi Rahmat Effendi berawal dari waktu PERSIS di undang tanggal 5 April yang lalu, semua ormas Islam (juga) di undang di salah satu rumah makan dalam acara silaturahim antara MUI dan walikota Bekasi. Cuma sayangnya, kata H. Adi Nurrahmat, ormas Islam tidak di ajak bicara.
Lebih lanjut, H. Adi Nurrahmat mengatakan bahwa Walikota Bekasi Rahmat Effendi dalam acara silaturrahim tersebut hanya membicarakan masalah gereja ilegal yang dipermasalahkan kaum muslimin sebelumnya.
“Walikota sendiri mengatakan terkait dengan gereja bahkan ada kata-kata dia siap ditembak mati untuk mengamankan itu,” katanya.
Ternyata, tidak lama kemudian telah beredar berita bahwa PERSIS termasuk salah satu ormas yang akan datang dan termasuk ormas yang akan mengerahkan masa.
“Nah itu, kita merasa ditipu pada saat itu, karena kita tidak pernah dibicarakan itu bahkan ada rekan kami yang mau bicara juga tidak bisa.” tuturnya merasa dikhianati.
Oleh karenanya, Persatuan Islam (PERSIS) sudah sepakat bahwa tidak akan datang dalam acara Apel Akbar Kerukunan Umat Beragama yang diselenggarakan Walikota Bekasi dan Wakilnya bersama FKUB dan PERSIS juga tidak menyuruh datang simpatisan dan anggotanya.
“Jadi dalam acara besok kita tidak, insya Allah kami tidak datang. Kita tidak menyuruh untuk datang simpatisan maupun anggota.” tandasnya.[DP]