SOLO, (Panjimas.com) – Beredarnya kabar yang menyatakan bahwa Pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir meninggal dunia dibantah keras oleh putra beliau yaitu Ustadz Abdul Rochim Ba’asyir.
“Berita tersebut tidak benar atau hoax” ujarnya kepada Panjimas Kamis, (14/4/2016).
Pernyataan tersebut disampaikan karena pada hari Rabu (13/4/2016) Ustadz Abdul Rochim Ba’asyir baru saja membesuk ayahnya di sel Super Maximum Security (SMS), Lapas Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Saat membesuk itulah ia menemui Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dalam kondisi sehat.
Meski demikian terkait munculnya berita tersebut, pihak keluarga sangat menyesalkan dan mengecam siapapun pelakunya dengan apapun motif dan tujuannya.
“Kami memperkirakan isu itu sengaja disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab guna menutupi kondisi yang sedang dialami beliau di dalam sel penjara yang terkunci 24 jam dan dilarang melaksanakan sholat berjamaah dan sholat jum’at di masjid yang merupakan kebijakan yang di kukuhkan oleh Menkopolhukam Luhut Panjaitan,” ujarnya.
Meski Ustadz Abu dalam kondisi sehat namun ia mengeluhkan soal kebijakan kamera CCTV online yang di pasang di kamar sebagai pemantauan 24 jam oleh para petugas dari Jakarta.
Di mana CCTV melanggar hak privasi Ustadz Ba’asyir lantaran merekam seluruh aktifitas beliau di dalam kamar walaupun beliau sedang tidur sekalipun.
“Bagaimanapun juga beliau sudah tua butuh istirahat dan kenyamanan. Apa masih kurang penjagaan Ustadz Abu dengan kunci berlipat-lipat?”
Ustadz Iim -sapaan akrabnya menambahkan, sungguh kebijakan penahanan ini sangat zalim dan melanggar hak-hak beliau dan sangat tidak layak bagi sosok tua renta berumur 80 tahun diperlakukan sedemikian rupa.
“Kami memohon kepada seluruh pejabat di negeri ini untuk tergerak hatinya agar memberikan kebijakan yang layak bagi beliau dan tidak melanggar hak-hak asasi beliau,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kabar meninggalnya Ustadz Abu Bakar Ba’asyir beredar secara viral melalui media sosial. Dalam pesan tersebut memuat sebuah foto seorang pria tua dengan membawa Al-Qur’an. Di bawah foto ada sebuah tulisan berbunyi, “innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Ust Abubakar Ba’asyir meninggal saat ia membaca Al-Qur’an…”
Terkait berita itu, pihak keluarga Ustadz Ba’asyir telah membantahnya. Foto yang beredar tersebut bukanlah foto Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Putra bungsu Ustadz Ba’asyir juga baru saja membesuknya di Nusakambangan, pada hari Rabu kemarin. [RN]