BEKASI, (Panjimas.com) – Pengamat Terorisme Mustofa Nahrawardaya mengungkapkan beberapa hikmah dibalik kematian Siyono. Menurutnya, dengan adanya kasus Siyono, masyarakat menjadi melek kasus terorisme.
“Mulai dari dosen, profesor sampai penjual tempe di pinggir jalan sekarang bisa mempelajari kasus terorisme melalui handphone. Mereka sudah tidak takut lagi mengkritik Densus,” ujar Mustofa dalam acara Tabligh Akbar Sehari Bersama Tokoh Islam di Islamic Center, Bekasi, Sabtu (9/4/2016).
Lebih lanjut, hikmah dibalik kematian Siyono menurut Mustofa ialah masyarakat menjadi melek hukum. Jadi, tidak perlu sekolah sampe SH, MH, sampe pakar hukum, masyarakat ini sudah belajar di televisi.
“Adanya LSM HAM dan Komnas HAM bersatu, ormas Islam dan elemen Islam menjadi bersatu,” katanya.
Jadi, kata Mustofa, persatuan umat ini mejadi terbukti ketika kasus Siyono. Sebelumnya tercerai-berai, tapi karena kasus Siyono umat Islam jadi bersatu.
Di akhir pernyataannya di acara Tabligh Akbar Sehari Bersama Tokoh Islam di Islamic Center, Bekasi, Pengamat Terorisme Mustofa Nahrawardaya mengutip sebuah perkataan yang pernah diungkapkan oleh Imam Syafi’i.
“Perkara batil bisa memperoleh kemenangan hanya karena mereka bersatu dan kebenaran itu kalah karena disebabkan perpecahan.” pungkasnya.[DP]