JAKARTA (Panjimas.com) – Berkaitan dengan pernyataan Kadiv Humas terbaru Hari ini, yang menyatakan Ada yang ingin mengadu domba Muhammadiyah dengan Densus 88 dan Ada yang Menunggangi Muhammadiyah, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan tanggapannya.
Ia meminta Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Anton Charliyan agar fokus pada masalah usaha Muhammadiyah, Komnas HAM dan lembaga lainnya untuk mencari keadilan. Yakni fakta penyebab kematian Siyono, agar bisa menjadi bahan untuk dilakukannya penegakan hukum berikutnya sehingga keluarga Siyono mendapat keadilan. (Baca: Kadiv Humas tak Menuduh Muhammadiyah Pro Teroris, Tapi…)
“Pak Kadiv Humas yang saya hormati, agaknya tidak perlu melempar berbagai isu dan opini yang tidak terkait dengan upaya mencari fakta penyebab kematian Siyono dan mencari keadilan buat yang bersangkutan dan keluarga. Justru pernyataan-pernyataan Pak Kadiv Humas tersebut mencoreng institusi kepolisian, mengingat Pak Kapolri Badrodin Haiti ketika bertemu dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah menyatakan akan bekerjasama dengan Muhammadiyah untuk mencari fakta kematian Siyono dan akan memberikan sanksi hukum bila terbukti melakukan pelanggaran HAM,” kata Dahnil Anzar dalam rilisnya, Kamis (7/4/2016).
Dahnil mengungkapkan, Muhammadiyah telah hadir sebelum Indonesia hadir sebagai negara. Muhammadiyah bersama dengan Ormas keagamaan lainnya dan organisasi lainnya berkomitmen penuh merawat Indonesia.
“Jangan kemudian justru isu-isu yang tidak terkait dengan usaha mencari keadilan untuk kemanusiaan ini Bapak Kadiv Humas rusak dengan memberondong tuduhan macam-macam terhadap pihak yang berjuang membantu mengahadirkan keadilan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa upaya mencari keadilan bagi Siyono dan keluarganya adalah hal penting yang harus diperjuangkan.
“Karena ketidakadilan adalah sumber terorisme sesungguhnya. Maka upaya kami sejatinya adalah upaya melakukan deradikalisasi, mencegah akumulasi dendam-dendam keluarga, kawan-kawan mereka yang dituduh teroris, Karena keadilan tidak mereka dapat, maka atas nama kemanusian kami memperjuangkan keadilan itu agar hadir. Bagi kami Dakwah adalah merangkul bukan menendang, dakwah adalah mengasihi bukan menebar kebencian,” tandasnya. [AW]