KLATEN, (Panjimas.com) – Hal ini disampaikan Wagiyono kakak kandung Siyono kepada ISAC (The Islamic Study and Action Center) Sabtu sore (2/4/2016) di masjid Muniroh Pogung Cawas Klaten. Wagiyono juga menjadi Ketua RTdi Desa Pogung sekaligus ikut mengambil jenazah Siyono di RS Bhayangkara Jakarta
“Keluarga Siyono baik Bapak Siyono ataupun kakak Siyono tidak diajak musyawarah tentang kesepakatan warga”. Ujar Sekjen ISAC Endro Sudarsono Ahad, (3/4/2016).
Wagiyono menceritakan bahwa Kepala Desa, beberapa Pengurus Rt, dan Pendeta mendatangi Bapak Siyono dan Wagiyo kakak Siyono untuk menandatangani surat kesepakatan.
Wagiyo menolak kesepakatan warga tentang dilarangnya pemakaman jenazah Siyono paska otopsi. “Itu makam bukan milik Kepala Desa, itu bumi Allah SWt,” tambah Wagiyono
Wagiyono juga menolak pengusiran anggota keluarga yang setuju autopsi. “Kami menolak keras kesepakatan warga itu mas, kami dirugikan, keluarga kami dipojokan” jelas Wagiyono
Hadir dalam kesaksian ini adalah Edi Lukito Ketua LUIS dan puluhan anggota KOKAM. [RN]