HEBRON, (Panjimas.com) – Pasukan Israel, pada hari Selasa malam (29/03/2016), masuk secara paksa ke rumah videografer yang mem-film-kan aksi seorang tentara Israel mengeksekusi warga Palestina yang terluka parah dan tak berdaya, di Tel Rumeida, pusat Hebron, tanggal 24 Maret pekan lalu, seperti dilansir IMEMC.
Videografer itu adalah seorang aktivis bernama Imad Abu Shamsiyya, dirinya mengatakan bahwa tentara masuk ke rumahnya di Tel Rumeida, dan memeriksa kartu-kartu milik para aktivis lokal dan internasional yang tinggal di rumahnya.
Para aktivis lokal dan internasional berkumpul dirumah Imad Abu Shamsiyya setelah para pemukim Yahudi mengintimidasi dengan ancaman pembunuhan terhadap Imad, pemukim Yahudi menerbitkan foto dengan tulisan “Most Wanted” bagi Imad, selain mereka juga mengancam akan membunuh Imad.
Kamis pekan lalu (24/03/2016), menurut PNN, Imad merekam video mengejutkan yang menunjukkan seorang tentara Israel, yang kemudian diidentifikasi sebagai Elor Azarya, mengeksekusi pria Palestina berusia 21 tahun tak berdaya yang sudah ditembak dan sedang mengalami pendarahan, setelah seorang pemukim Yahudi mengatakan kepadanya, ” bajingan ini di sini masih bernapas. ”
Baca: Jurnalis Hareetz: Israel Negara Paling Rasis dan Haus Darah di Dunia
Di tempat yang sama, pria Palestina lain berusia 21 tahun Ramzi Qassrawi juga tewas, dengan pihak militer yang mengklaim bahwa keduanya berusaha melakukan serangan.
BACA : PBB Kecam Keras Eksekusi Ekstra-Yudisial Terhadap Pria Palestina di Hebron (01/04/2016)
Baca: PBB Kecam Keras Eksekusi Ekstra-Yudisial Terhadap Pria Palestina di Hebron
Adapun bagi prajurit itu, pasukan Israel mengklaim bahwa ia akan diskors dan dikirim ke bagian penyidikan, sementara itu faksi pemerintah sayap kanan masih membela klaim, dengan mengatakan, “Dia melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat.” [IZ]