SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Yang dicari dalam pernikahan itu barakah. Demikian kata pakar parenting Muhammad Fauzil Adhim dalam Talk Show Pasca Nikah “Manajemen Konflik dan Memahami Pasangan Dalam Rumah Tangga” di Solo Muslim Fair 2016 di Assalam Hipermarket, Jum’at (1/3/2016) malam.
Banyak faktor, bahkan hal yang sangat sepele pun bisa memicu konflik dalam rumah tangga.
“Pernah ada perceraian yang pemicu awalnya sederhana sekali, hanya karena beda selera cat tembok. Nah, setelah ditelusuri, masa lalu mereka memang dimanja dalam keluarga. Apa yang dimau selalu dituruti,” kisah dia.
Maka kunci harmonisnya rumah tangga terletak pada saling memahami pasangannya. Fauzil pun memberikan kiat agar konflik tidak menjadi besar.
“Marah itu bukan untuk dilampiaskan, akan tetapi untuk dideskripsikan. Kalau marah ditahan dulu, lalu diceritakan tadi begini-begini. Jadi pasangan tahu masalahnya. Kalo ternyata hanya karena salah paham, segera bisa mendapat penjelasan,” tutur penulis buku-buku parenting ini.
Dikatakannya pula bahwa orang menghadapa masalah, ada yang mencari pemecahan, tapi ada juga yang mencari pemenangan.
“Kalo mencari pemecahan, ya jangan ketika marah itu dikeluarkan semuanya, nanti maunya hanya menang sendiri, membenarkan dirinya sendiri. Tapi sebaiknya ditahan dulu sampai amarah mereda, baru bicara, sampaikan apa-apa yang menjadi ganjalan,” nasihatnya.
Dan Fauzil menggarisbawahi bahwa menikah itu mencari barakah.
“Yang dicari dalam pernikahan itu barakah. Sebagaimana doa pernikahan yang dicontohkan Rasulullah. Kalo pernikahan tidak barakah, berapa pun anak hanya akan jadi sumber masalah. Sebaliknya kalau pernikahan itu barakahn maka anak-anak akan menjadi qura ta a’yun, penyejuk pandangan. Ulama memahami ini dengan ketaatan,” ucap da’i berputra tujuh ini menenteramkan. [IB]