YERUSALEM, (Panjimas.com) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan pihak berwenang untuk tidak mengembalikan jasad beberapa warga Palestina yang melakukan aksi istisyhad kepada keluarga-keluarga mereka, demikain menurut laporan media Israel, hari Senin malam (28/03/2016).
Menurut Israel Channel 2, Netanyahu telah menginstruksikan Menteri Pertahanan Moshe Yaalon tidak mengembalikan tubuh para warga Palestina itu untuk dimakamkan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Surat Kabar Times of Israel melaporkan bahwa Moshe Yaalon, bersama dengan tentara Israel dan Badan Intelijen Israel Shin Bet, telah menyuarakan penentangan mereka terhadap langkah PM Netanyahu tersebut, dan mengatakan bahwa langkah itu akan menjadi bahan bakar pemicu frustrasi lebih lanjut di antara warga Palestina.
Sementara itu, beberapa pejabat Israel meyakini adanya pemakaman besar, yang diselenggarakan di wilayah-wilayah pendudukan Palestina bagi para warga yang dibunuh oleh tentara Israel, akan memperburuk aksi kekerasan.
Pihak Palestina, mengatakan kebijakan Israel tidak mengembalikan jasad warga Palestina yang mereka bunuh kepada keluarga mereka untuk dimakamkan merupakan bentuk hukuman kolektif.
Menurut perhitungan Palestina, pemerintah Israel terus menolak memberikan jasad 15 warga Palestina yang melakukan aksi Istisyhad, yang sebagian besar berasal dari Yerusalem Timur.
Lebih dari 205 warga Palestina dibunuhi oleh pasukan Israel sejak gelombang kekerasan berbulan-bulan Israel-Palestina yang dimulai Oktober lalu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dilansir oleh Anadolu.
Israel, mengatakan 33 warga Israel tewas selama periode yang sama dalam serangan dituduhkan kepada warga Palestina. [IZ]