JAKARTA (Panjimas.com) – Ironis, ketika Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyerukan boikot Israel kepada dunia Islam, wartawan dari negara Muslim terbesar di dunia justru mengkhianatinya.
Padahal, sejak dulu, founding father bangsa Indonesia telah menegaskan penentangannya terhadap penjajahan Zionis Israel, hal itu sebagaimana disampaikan Presiden RI Pertama, Ir Soekarno.
“Selama kemerdekaan bangsa Palestina beloem diserahkan kepada orang-orang Palestina, Maka selama itoelah bangsa Indonesia berdiri menentang pendjadjahan Israel,” tegasnya.
Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Ustadz Ferry Nur pun angkat bicara menyikapi hal tersebut. Ia mengecam kunjungan wartawan Indonesia ke negara penjajah Zionis Israel itu.
“Kehadiran lima wartawan Indonesia yang diundang Israel telah mengkhianati konstitusi negara, mengkhianati pendiri bangsa ini, mengkhianati rakyat Indonesia dan rakyat Palestina,” kata Ustadz Ferry Nur kepada Panjimas.com, Rabu (30/3/2016).
Selain telah mengkianati negara, Ustaz Ferry Nur juga menilai para wartawan media mainstream itu juga telah mendukung penjajah.
“Sangat memalukan serta telah memperlihatkan jati dirinya sebagai pendukung penjajah yang selama ini selalu berlindung di balik istilah jurnalis atau media independen,” tegasnya.
Ia juga mendesak aparat penegak hukum mengusut para wartawan yang telah membuat malu bangsa Indonesia tersebut.
“Kita meminta kepada pihak aparat penegak hukum untuk bergerak mengusut mereka karena telah membuat malu rakyat dan bangsa Indonesia yang baru saja menjadi tuan rumah KTT LB OKI di Jakarta,” tandasnya.
Untuk diketahui, penduduk dunia, khususnya negara-negara kaum Muslimin termasuk Indonesia, tentu masih ingat, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa kelima Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI).
Pernyataan bersejarah di KTT LB OKI dihadapan 605 delegasi dari 55 negara dan dua organisasi internasional itu adalah, Presiden Jokowi mendorong masyarakat internasional untuk memboikot produk Zionis Israel. (Baca: Presiden Jokowi: KTT Luar Biasa OKI Serukan Boikot Produk Israel)
“Negara-negara OKI mengutuk tindakan Israel. Kami menyerukan pengakhiran penjajahan Israel dan pembentukan negara Palestina atas dasar two state solution,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Balai Sidang Jakarta, Senin (7/3/2016) demikian dilansir kantor berita Antara.
Aneh bin ajaib, bila Pemerintah Indonesia bersikap tegas -terlepas apakah itu sekedar pencitraan atau bukan- para wartawan media mainstream justru asik melenggang bertemu pucuk pimpinan Zionis, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin (28/03/2016). (Baca: Pekan lalu, Ternyata Pejabat Deplu Israel Diam-Diam Kunjungi Indonesia)
Pada kesempatan itu, PM Israel mengatakan kepada delegasi wartawan Indonesia bahwa “Israel-Indonesia adalah sekutu dalam memerangi Islam radikal. Waktunya telah tiba untuk mengubah hubungan diatara kita,” ujarnya. (Baca: KEMLU Israel Umumkan Kunjungan Delegasi Wartawan Senior Indonesia)
Menyikapi hal tersebut, Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Ustadz Ferry Nur menyatakan, bahwa kunjungan wartawan Indonesia ke negara penjajah Zionis Israel adalah sebuah pelecehan terhadap Indonesia. (Baca: Ketika Menlu Diusir, Wartawan Indonesia Asik Melancong Kunjungi Negara Penjajah Zionis Israel)
Pasalnya selama ini konstitusi Indonesia sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 45, menentang segala bentuk penjajahan dan menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa. Hal itulah yang melandasi Indonesia enggan membangun hubungan diplomatik dengan zionis Israel yang masih menjajah wilayah Palestina. [AW]