KAIRO, (Panjimas.com) – International Union of Muslim Scholars (IUMS) mengutuk serangan terhadap anggota jajaran Dewan Pembina IM Salah Sultan dan Pemimpin Ikhwanul Muslimin, Mohamed Badie, di dalam penjara Mesir, demikian seperti dilansir Middle East Monitor.
IUMS mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa adanya serangan terhadap pimpinan Ikhwanul Muslimin itu sangat memprihatinkan dengan laporan bahwa seorang perwira polisi telah menyerang Salah Sultan di penjara Akrab, yang terkenal akan kekejamannya.
Salah Sultan adalah anggota IUMS (Ikatan Cendekiawan Muslim International) dan seorang pakar hukum Islam. giginya rusak dalam serangan oleh seorang perwira polisi itu, mengutip laporan media.
IUMS menambahkan bahwa pihaknya juga menindaklanjuti kabar bahwa Mohamed Badie telah dianiaya di dalam penjara, IUMS menambahkan bahwa tindakan penganiayaan ini tidak menghormati tingkat pendidikan dan posisi sosial Mohammmed Badie
Keluarga Badie baru-baru ini merilis sebuah pernyataan yang merinci dugaan pelanggaran yang dilakukan terhadap dirinya di penjara.
IUMS menyerukan dibukanya proses penyelidikan yang adil dan tidak memihak dalam serangan terhadap Dr Salah Sultan, Mohamed Badie dan sarjana Muslim lainnya, wanita, anak-anak serta para remaja yang mendekam dalam penjara Mesir pasca dikudetanya Presiden Morsi.
Pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua Umum International Union of Muslim Scholars (IUMS) Syaikh Yusuf Qardhawi, menekankan bahwa “mereka yang ditahan dengan proses tidak adil di Mesir” memiliki hak untuk memprotes situasi ini melalui semua cara yang memungkinkan, seperti aksi mogok makan. [IZ]