BEIRUT, (Panjimas.com) – Libanon sedang menyelidiki laporan media yang mengklaim bahwa empat anak Suriah telah diperjual-belikan di ibukota Beirut, demikian pernyataan Menteri Dalam Negeri Libanon, Nohad El Machnouk.
Wartawan AS, Franklin Lamb, mengklaim dalam sebuah artikelnya yang diterbitkan dalam Information Clearing House yang berjudul “Aku Membeli Empat Anak Suriah”, bahwa ia telah membeli empat anak Suriah, diantaranya; dua anak gadis berusia lima tahun, seorang bayi laki-laki berusia satu tahun dan saudara laki-lakinya yang berusia delapan tahun. Dalam artikelnya, Franklin Lamb membeli keempat anak Suriah itu dengan tujuan untuk menyelamatkan mereka dari seorang wanita Suriah yang mencoba untuk menjual mereka, di dekat pesisir pantai Ramlet Al-Baida di ibukota Libanon, Beirut.
Menurut Lamb, “Wanita itu berkata bahwa dirinya takut untuk mendaftarkan diri ke UNHCR karena dia adalah imigran ilegal dan tidak memiliki kartu identitas pengenal” dan dirinya juga tak lagi mampu merawat mereka [keempat anak Suriah itu].
Wartawan AS ini juga mengatakan bahwa wanita itu menginginkan uang untuk melakukan perjalanan ke Turki dan kemudian berlanjut ke Yunani.
Lamb menjelaskan bahwa keempat anak Suriah itu tetap bersamanya selama beberapa hari dan bahwa selama periode itu ia telah mencoba menghubungi beberapa pihak berwenang untuk menyediakan akomodasi bagi mereka, tetapi dia belum menerima tanggapan terkait hal ini.
Hingga kini, Franklin Lamb tidak mengungkapkan keberadaan terakhir dari keempat anak Suriah itu
Pendiri dan Direktur Eksekutif Badael Alternatives, Zeina Allouche, mengkritik tindakan Lamb dan mengatakan bahwa wartawan AS itu telah terlibat dalam perdagangan manusia. [IZ]