SEMARANG, (Panjimas.com) – Setelah elemen umat Islam Solo, Sukoharjo, Klaten, Surabaya, Jogja, Bandung, kini giliran gabungan elemen umat Islam di pantai utara Jawa Tengah yang turun ke jalan guna menuntut pembubaran densus 88.
Ratusan umat Islam yang beraksi pada hari Ahad, (20/3/2016) ini berasal dari Jamaah Ansharusy Syariah, Front Pembela Islam, Hizbut Tahrir, Forum Umat Islam Kendal, Masyarakat Pecinta Syariat Islam Kendal, Mahasiswa Pecinta Islam dan Majelis Taklim Pecinta Rasulullah di Pemalang.
Dalam aksi yang berlangsung di Arena Car Free Day Simpang lima itu, beberapa peserta aksi membentangkan beberapa spanduk dan poster yang bertuliskan “Bubarkan Densus 88 !!” , “Densus Memusuhi Umat Islam” , “Muslim Dibunuh, OPM Kafir dibiarkan” . “Densus 88 Tukang Teror” dsb.
Abu Sumayah, salah satu peserta aksi berorasi dengan mengingatkan kepada masyarakat mengenai pertanggung jawabannya kelak di hadapan Allah. “ Kita semua nanti akan ditanya oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Apa yang kalian lakukan ketika imam masjid saudara kalian dibawa paksa oleh densus 88 kemudian pulang hanya tinggal nama. Apa yang akan kalian sampaikan ketika kelak bertemu dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ketika ditanya oleh Allah, apakah jawaban kalian?? “ tutur Abu Sumayah dengan lantang dan penuh semangat.
Masyarakat semarang terlihat sangat mendukung aksi tersebut. Mereka ikut merasakan apa yang dirasakan umat Islam saat ini. Masyarakat membaur, bersatu dalam jalinan ukhuwah Islamiyah.
Sementara itu, Ustadz Oka dalam orasinya menjelaskan, Insya Allah, Ustadz Siyono masuk surga. “Demi Allah, sungguh saat ini hanya beliau (Ustadz Siyono) diantara kita yang Insya Allah di jamin Surga oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena Beliau telah berkorban demi kemuliaan Islam. Allahu Akbar !! “ Ucap Ustadz Oka.
Ungkapan kemarahan umat Islam kepada densus 88 juga di ungkapkan oleh Toro, warga yang berada di arena Car Free Day Simpang lima. “Saya marah kepada densus. Tindakan mereka (densus 88) itu sebuah pendzaliman kepada umat Islam. Tangkap pelaku pembunuhnya. Bubarkan densus” ucap Toro. [RN/AO]