JOHANNESBURG, (Panjimas.com) – Lebih dari 200 Kegiatan diselenggarakan sebagai bagian dari Israel Apartheid Week (Seminggu Pameran Mengekspos Kebijakan Apartheid Israel) di Afrika Selatan, kegiatan ini terselenggara atas kerjasama dengan partai penguasa ANC, demikian menurut laporan Felesteen, pekan lalu.
Dewan Gereja Afrika Selatan dan sejumlah besar tokoh masyarakat Muslim juga turut ambil bagian dalam kegiatan Israel Apartheid Week.
Kegiatan yang diadakan di seluruh penjuru Afrika Selatan ini, meliputi pemutaran film dokumenter, pertunjukan seni, diskusi dan konferensi.
Sebuah pernyataan dari Otoritas Palestina mengungkapkan bahwa salah satu konferensi dalam Israel Apartheid Week didedikasikan untuk mendukung kebebasan bagi para tahanan Palestina, tercatat bahwa delegasi Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Presiden Palestinian Prisoners Club (PPC) Qaddoura Faris hadir dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina di Gaza mengirim pesan “penting” ke beberapa kelompok dan organisasi internasional yang menekankan pentingnya mengungkap kejahatan Israel dan pelanggaran terhadap warga Palestina dan meminta kelompok hak asasi manusia dan organisasi internasional, serta masyarakat internasional secara aktif, untuk menyoroti pelanggaran-pelanggaran Israel terhadap hukum internasional.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya untuk memboikot produk-produk Israel sebagai senjata yang efektif untuk mengekang pelanggaran-pelanggaran Israel dan kebijakan Yahudisasi.
Israel Apartheid Week ke-12 di Afrika Selatan
Untuk diketahui, Israel Apartheid Week (IAW) adalah sebuah serial kegiatan internasional tahunan (termasuk aksi unjuk rasa, protes, ceramah, pertunjukan budaya, konser, film dan workshop) diadakan di lebih dari 250 kota, masyarakat dan kampus di seluruh dunia.
Seperti dilasnir dalam situs resminya, IAW di Afrika Selatan didukung lebih dari 85 organisasi, serikat buruh, partai politik dan kelompok-kelompok lainnya.
Tujuan dari IAW adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang kebijakan apartheid Israel terhadap rakyat Palestina dan berfungsi untuk menggalang dukungan untuk melakukan aksi Boikot non-kekerasan, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap kampanye Israel, serta berusaha untuk mengakhiri kebijakan apartheid Israel dan pelanggaran-pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Negara zionis itu.
Israel (Apartheid Week IAW) diselenggarakan di seluruh dunia selama beberapa minggu berbeda pada bulan Februari dan Maret. Seperti diberitakan diatas, 12th International Israel Apartheid Week telah berlangsung di Afrika Selatan antara 7 dan 13 Maret 2016, dan terselenggara dengan sukses.
Dalam konteks historisnya IAW mengambil inspirasi dari gerakan pembebasan Afrika Selatan, untuk rakyat Afrika Selatan dan pembebasannya, masyarakat dunia dimobilisasi dalam ratusan ribu – jika tidak jutaan – selama tahun 1980: mereka mengadakan protes, demonstrasi, konser, acara gratis tentang Nelson Mandela, kuliah, pemutaran film dan sejumlah acara lainnya dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran kebijakan rasis Apartheid Afrika Selatan dan membangun dukungan untuk boikot, divestasi dan sanksi kampanye melawan South Africa Apartheid.
Hari ini kami memiliki kesempatan untuk “berjuang kembali” dengan bergabung dalam gerakan internasional dalam solidaritas dengan masyarakat Palestina untuk berjuang melawan kebijakan Apartheid Israel. Dengan berpartisipasi dalam Israel Apartheid Week (IAW) adalah salah satu bentuk seperti aksi solidaritas. [IZ]