ANKARA, (Panjimas.com) – Pemberlakuan Jam malam telah diumumkan di bagian tenggara Turki, Provinsi Sirnak, demikian pernyataan pejabat setempat, hari Senin (14/03/2016) sebagaimana dilansir oleh AA.
Perwakilan Kantor Gubernur Sirnak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jam malam akan diberlakukan pada 11:00 malam waktu setempat (21.00 GMT) mulai hari Senin di pusat kota sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Jam malam diberlakukan untuk memaksimalkan “operasi penangkapan para separatis anggota organisasi teror”, “untuk menghancurkan lubang dan barikade”, “dan untuk menjamin keamanan kehidupan warga setempat dan juga propertinya”, kata pejabat provinsi Sirnak.
Selain di wilayah Tenggara Turki, Sirnak, pemberlakuan jam malam juga dinyatakan pada hari Ahad, (13/03/2016) di Distrik Yuksekova, Provinsi Hakkari, dan juga Distrik Nusaybin di Provinsi Mardin, dimana pasukan keamanan Turki sedang melakukan operasi perlawanan terhadap para teroris PKK.
Operasi anti-teror baru-baru ini dituntaskan di Distrik wilayah tenggara Turki lainnya seperti Cizre, Silopi dan Idil di masih Provinsi Sirnak dan juga Distrik Silvan dan Sur di Diyarbakir.
Operasi anti-terror berjalan lebih massif di wilayah tenggara Turki terutama setelah Serangan bom mobil menghantam ibukota Ankara di sebuah pusat transportasi yang ramai dan itu hanya beberapa ratus meter dari kantor Kementerian Dalam Negeri dan Keadilan pada hari Minggu malam (13/03/2016). Insiden semacam di Ankara ini merupakan serangan bom mobil kedua yang menghujam jantung administrasi kota dalam satu bulan ini.
Bukti-bukti telah diperoleh bahwa salah satu pembom adalah seorang perempuan anggota PKK yang bergabung dengan kelompok militant ini pada tahun 2013, demikian pernyatan para pejabat keamanan kepada Reuters.
Kurdistan Freedom Hawks (TAK) mengaku bertanggung jawab atas serangan pemboman mobil sebelumnya, yang hanya beberapa blok jauhnya dari serangan kedua. Pada 17 Februari lalu. TAK mengatakan telah memisahkan diri dari PKK, meskipun para pakar keamanan yang mempelajari pergerakan militan Kurdi mengatakan bahwa 2 organisasi ini berafiliasi.
Menanggapi serangan bom Minggu malam itu, pesawat-pesawat tempur Turki juga membom kamp-kamp milik PKK di Irak utara pada hari Senin pagi, kata pihak militer Turki. Setidaknya 37 orang tewas dalam ledakan hari Minggu (13/03/2016), kata Menteri kesehatan Turki, Ia pun menambahkan bahwa 71 orang masih dirawat di Rumah Sakit. Diantara para korban, 15 orang berada dalam kondisi serius, katanya. [IZ]