SIDOARJO (Panjimas.com) – Pendeta Kristen asal Kupang, Esra Alfred Soru, beberapa waktu lalu sesumbar ingin menantang intelektual Muslim dan Ahli Perbandingan Agama, Dr Zakir Naik.
Dr Zakir Naik, ulama asal India itu telah diundang oleh Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Unida Gontor kemudian menggandeng Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Buya Hamka (UHAMKA). Jika dapat hadir, Zakir Naik akan tampil di empat lokasi, diantaranya di Gontor, Yogyakarta (UMY), Surabaya (ITS) dan Jakarta (UHAMKA dan DMI).
Namun, menurut Kristolog asal Surabaya, Jawa Timur, Masyhud SM, sekelas Zakir Naik tak perlu turun untuk melayani Pendeta Kristen, Esra Alfred Soru. Pasalnya, Masyhud yang pernah berdebat dengan pendeta Esra, menilai sang pendeta telah berbuat curang dan dikhawatirkan hanya membuat malu saja.
“Video yang disebarkan pendeta itu jelas dipotong-potong. Kita punya rekaman utuhnya,” kata Masyhud kepada Panjimas.com, Ahad (6/3/2016).
Oleh sebab itu, Masyhud meminta kesediaan pihak UMY atau lainnya untuk memfasilitasinya menggelar debat terbuka dengan Pendeta Esra.
“Kalau bisa kita minta kesediaan Pendeta Esra Soru dan Budi Asali dialog dengan kita, sehari sebelum acaranya Zakir Naik dan kita minta kesediaan pihak UMY untuk memfasilitasi kita,” ujarnya.
Bahkan Masyhud menantang kalau perlu bukan hanya Pendeta Esra, pendeta siapa pun yang bisa bahasa Ibrani atau Yunan bisa ikut nimbrung dalam dialog tersebut.
“Yang bisa bahasa Ibrani, yang bisa bahasa Yunani silahkan datang nanti kita siapkan Kristolog yang juga bisa bahasa Ibrani, soalnya kita di Surabaya sudah biasa dialog pakai bahasa Ibrani,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan pakar Kristolog lainnya, Insan Mokoginta, yang pernah debat terbuka dengan Pendeta Esra. [AW]