JAKARTA, (Panjimas.com) – Jika membicarakan ulama di gerakan jihad di dunia, pasti nama yang pertama kali muncul Syaikh Abdullah Azzam. Semua aktivis Islam dari berbagai macam harokah pasti mengenal namanya.
Dia adalah kelahiran Palestina. Tepatnya di desa Sailatul Haritsiyah, Jenin, Tepi Barat, Palestina pada tahun 1941 M/1360 H, dengan nama Abdullah Yusuf Azzam.
Semasa hidupnya beliau mengenyam pendidikan hingga S3. Berawal dari pendidikan dasar dan menengah di desa kelahirannya. Setelah itu melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Teknologi Pertanian dan lulus dengan gelar diploma.
Syaikh Abdullah Azzam lalu kembali melanjutkan pendidikan keislaman di Fakultas Syariah, Universitas Damaskus, Suriah. Beliau berhasil meraih gelar sarjana (Lc) pada tahun 1966 M dengan predikat jayyid jiddan (sangat memuaskan).
Setelah memperoleh gelar sarjana tahun 1966, Abdullah Azzam melanjutkan studi magister dan meraih gelar master (M.A) pada tahun 1969 M. Perang Arab-Negara Israel tahun 1967 M, tidak beliau jadikan hambatan untuk menuntut ilmu dan lulus dengan predikat jayyid jiddan.
Kepandaian yang dimiliki Syaikh Abdullah Azzam, membuatnya memperoleh beasiswa untuk studi doktoral pada bidang ushul fiqh di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Beliau pun berhasil meraih gelar doktor pada tahun 1973 M dengan predikat asyraful ‘ula (dengan pujian).
Tidak hanya pandai di bidang akademisi, beliau juga memiliki kepandaian di bidang non akademisi. Seperti hafal Al-Qur’an dan ribuan hadist. Hal itu membuat banyak gerakan dakwah Islam beda harokah mengaguminya.
Tapi kagumnya seorang aktivis Islam dengan Abdullah Azzam itu biasa, yang luar biasa adalah saat aktivis liberal Ulil Abshar Abdalla juga mengaguminya.
Ulil adalah aktivis liberal terkenal di Indonesia yang berafiliasi ke Jaringan Islam Liberal (JIL). Kekaguman aktivis JIL ini diucapkan saat diskusi kitab terorisme II di aula The Wahid Institute, Matraman, Jakarta, Kamis 10 Maret 2016.
“Abdullah Azzam ini luar biasa. Dia lebih hebat dari Che Guevara,” katanya.
Ia melanjutkan bahwa Abdullah Azzam bukan orang biasa. “Ini bukan seperti anak-anak lulusan ITB atau UI, yang belajar islam dengan terjemahan. Dia ini lulusan S3 dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Dia doktor ushul fiqh.”
Ulil terus melanjutkan kekagumannya terhadap Syaikh Abdullah Azzam dengan berujar, “Beliau sempat menyelesaikan S3, saya saja engga.”
Aktivis JIL ini mengatakan Abdullah Azzam adalah orator yang hebat, ceramah-ceramahnya luar biasa.
“Dengan standar apapun, saya kagum sekali,” tutup Ulil. [TM]