SOLO, (Panjimas.com) – Shalat Gerhana di Masjid Agung Kauman Solo, Rabu (9/3/2016) diikuti ribuan jama’ah. Sehingga ruang shalat utama hampir penuh. Sebagai imam adalah K.H. Muhtarom, M.Pdi, dan khotib K.H. Zumroni. Dan shalat dimulai pada jam 07.00 WIB.
Dalam khutbahnya, K.H. Zumroni menyampaikan bahwa gerhana matahari adalah bukti bahwa tata surya, sebagai makhluk Allah SWT, tunduk patuh kepadaNya. Dia mengutip QS. An-Nahl: 49.
Dia juga mengingatkan agar kaum muslimin melaksanakan amalan-amalan sunnah pada saat peristiwa itu terjadi, seperti shalat gerhana, berdoa, dan bershadaqah. Dia pun mengingatkan agar sebagai muslim tidak mengait-ngaitkan gerhana dengan hal-hal yang tidak ada hubungannya.
“Sedangkan berbagai penafsiran yang tak ada sangkut-pautnya dengan peristiwa gerhana, seperti menghubungkan dengan cerita-cerita yang tidak ada tuntunannya dalam ajaran Islam, bahkan bertentangan dengan ajaran Islam, sudah seharusnya itu ditinggalkan, karena semua itu bisa mendangkalkan keyakinan kita, bahkan menjerumuskan ke dalam kemusyrikan,” tutur khotib.
Kemudian di ujung khutbah, kiai sepuh ini menasihatkan agar kaum muslimin memanfaatkan peristiwa gerhana untuk berinstrospeksi, berbenah diri, dan berdoa agar negeri ini dijauhkan dari bencana.
“Di samping itu, mari peristiwa gerhana ini kita jadikan renungan untuk memerbaiki diri kita semuanya dari dosa dan kesalahan. Dan memohon kepada Allah SWT, mengharap rahmat, nikmat, ridha, taufiq da. hidayahNya, sehingga kita akan mendapatkan kebahagiaan lahir batin di dunia dan di akhirat kelak. Di samping itu, kita manfaatkan peristiwa ini untuk memerbaiki amal kebaikan, dan berdoa untuk kita semuanya, supaya bangsa ini mampu keluar dari berbagai musibah dan bencana…” ajaknya.
Usai shalat dan khutbah, sebagian jama’ah menuju halaman untuk menyaksikan gerhana dengan peralatan yang dibawa atau yang telah disediakan. [IB]