BEKASI, (Panjimas.com) – Dalam orasinya, Ustadz Khotibul Umam mengungkapkan bahwa dirinya banyak melihat kacung-kacung Santa Clara, termasuk yang ada di dalamnya FKUB.
Setelah melakukan aksi damai di Kantor Walikota Bekasi, Senin (7/3/2016) siang, usai shalat dzuhur berjamaah di Masjid Nurul Islam, Islamic Center, Bekasi, ribuan kaum muslim pun bergerak menuju Gedung DPRD Kota Bekasi.
Setelah sampai di depan Gedung DPRD Kota Bekasi, kaum muslimin pun mulai memasuki halaman Gedung DPRD Kota Bekasi.
Mengawali orasinya, Ustadz Khotibul Umam mengatakan, kita disini ingin menyampaikan sesuatu yang membuat kita tidak nyaman.
“Wahai kalian semuanya, jangan coba-coba melawan kami yang militan, karena kami dididik oleh ulama-ulama yang militan.” tegasnya di depan Gedung DPRD Kota Bekasi. Senin, (7/3/2016).
Wahai Rahmat Effendi, Wahai Bapak Manan, kata dia, seandainya bapak berani mencabut, menolak, Gereja Santet Clera, Gereja Santa Clara, kami akan mencatat nama bapak dengan tinta emas.
Lebih lanjut, ia mengatakan, tapi kalo seandainya bapak tidak berani, bahkan lebih takut dengan orang-orang Santa Clara, nama bapak kami tulis dengan tinta cumi!
Mendengar hal tersebut, sontak suara takbir pun terdengar dari kerumunan kaum muslimin yang sudah memenuhi halaman Gedung DPRD Kota Bekasi.
Melanjutkan orasinya, ulama sekaligus warga harapan baru tersebut mengungkapkan, bahwa dirinya melihat pelaku yang semuanya menjadi kacung-kacungnya Santa Clara, termasuk oknum-oknum aparat pemerintah termasuk yang ada di dalamnya FKUB.
“Sekarang, kita lawan kezaliman, kita lawan kemungkaran! Siap lawan kemungkaran?” tanya Ustadz Khotibul Umam kepada kaum muslimin yang hadir.
“Siap!!!” jawab tegas kaum muslimin yang sudah semakin geram. []