KHARTOUM (Panjimas.com) – Tokoh Faksi Islamis Sudan Dr. Hassan al-Turabi pada hari Sabtu (05/03/2016) wafat. Intelektual dan Pemimpin Partai Kongres Populer (PCP) Sudan ini meninggal di Khartoum pada usia 84 tahun.
Hassan Turabi, meninggal di Rumah Sakit Internasional Royal Care di ibukota Sudan setelah mengalami serangan jantung, mengutip laporan AFP. Sebelum wafat, Turabi sempat terjatuh di kantornya, dan kemudian segera dilarikan ke Rumah Sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Sementara itu, mengutip saluran televisi pemerintah, Ombdurman, seorang anggota Partai Kongres Populer (PCP) mengatakan bahwa Hassan al-Turabi meninggal akibat serangan stroke.
Menurut koresponden Al-Jazeera, Hassan al Turabi dilaporkan meninggal sekitar pukul 18.00. Presiden Sudan, Omar al-Bashir sempat menjenguknya 2 kali pada hari Sabtu, pekan lalu.
Dr. Hassan al-Turabi lahir di Kassala, wilayah bagian timur Sudan pada tahun 1932. Ia merupakan Sosok Intelektual Muslim Sudan terkemuka dan pemimpin pergerakan Islam Sudan.
Ia mendapat gelar BA dalam studi Hukum di Universitas of Khartoum pada tahun 1995. Selanjutnya Hassan Turabi berhasil meraih gelar Master bidang Hukum di Universitas Oxford, Inggris pada tahun 1957, Selain itu, Hassan Turabi mendapat gelar Doktoral (PhD) dari Universitas Sorbonne, Perancis.
Dr. Hassan al-Turabi pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas HUkum di Universitas Khartoum pada tahun 1964. Dia juga fasih berbicara 4 Bahasa ; Inggris, Perancis, Jerman, dan Arab.
Pada tahun 1979 Hassan Turabi diangkat menjadi Jaksa Agung selama pemerintahan Ja’afar al-Nimeiri. Ia memainkan peran kunci dalam Kudeta 1989 (coup d’etat) yang membawa Presiden Omar al-Bashir ke pangku kekuasaan.
Dirinya disebut-sebut sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam dunia perpolitikan modern Sudan.” Pada bulan Maret tahun 1996, Turabi terpilih dalam Majelis Nasional, dimana ia menjabat sebagai juru bicara pada periode 1990-an. Setelah kejatuhan politik dengan Presiden Omar al-Bashir pada tahun 1999, hubungan Turabi dan Bashir memburuk, hingga kemudian Hassan Turabi dipenjarakan beberapa kali oleh rezim penguasa.[IZ]