BANDA ACEH, (Panjimas.com) – Polemik paham Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) terus menuai kecaman dari berbagai kalangan. Terbaru, kecaman keras datang dari Forum Gerakan Pemuda Peduli Aceh (FORGEPPA).
Sekretaris Jenderal Forum Gerakan Pemuda Peduli Aceh (FORGEPPA) Muhammad Arsyad mengatakan, LGBT merupakan prilaku yang menyimpang dan melanggar syariat agama Islam, serta akan berdampak membawa malapetaka maupun bencana di Indonesia khususnya di Aceh.
“Kami menolak LGBT karena LGBT merupakan ancaman yang nyata dan mengundang azab sebagaimana yang telah menimpa kaum Nabi Luth. Tentu, LGBT ini akan merusak tatanan masyarakat dan sudah pasti mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Dan kami, Forum Gerakan Pemuda Peduli Aceh tentu menolaknya,” ujar Arsyad di Banda Aceh, pada Sabtu (5/3/2016). Melalui release yang dikirimkan ke Panjimas.
Menurutnya, dulu para pengidap LGBT tidak seberani sekarang menunjukkan identitasnya. Namun, ide-ide kebebasan dan HAM selalu menjadi senjata yang selau mereka gunakan. Bahkan mereka meminta masyarakat menerima kehadiran mereka dan menganggap LGBT sebagai sesuatu yang normal.
“Padahal LGBT telah jelas-jelas bertentangan dengan kultur masyarakat Indonesia. Apalagi di Aceh yang sedang menerapkan syariat Islam, Islam jelas-jelas melarang untuk menyukai sesama jenis dan tegas melarang LGBT,” ungkapnya.
Arsyad mendorong Pemerintah dan pemangku kepentingan perlu memberikan perhatian khusus sehingga penyebaran lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) kepada anak-anak dapat dihentikan. Pasalnya, ada kecenderungan korban penyimpangan seksual terus bertambah, terutama di kalangan anak-anak dan atau remaja.
“Jadi, pemerintah Aceh sebaiknya melakukan kampanye-kampanye bahaya LGBT demi menumbuhkan kesadaran masyarakat, sehinga prilaku menyimpang ini bisa berkurang” tutupnya. [RN]