JAKARTA, (Panjimas.com) – Narkotik dan obat-obatan terlarang telah menyerang berbagai kalangan. Kini, narkoba telah memasuki pondok-pondok pesantren. Di Jawa Timur, sejumlah santri mengonsumsi ekstasi agar dapat zikir dari pagi hingga malam hari.
“Saya lihat santri itu mengonsumsi ekstasi sebagai doping agar tahan berzikir dari pagi hingga malam hari. Ini betul, saya tidak bohong,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso saat bertemu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan, di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat, 4 Maret 2016.
Dilansir viva. Menurut pria yang akrab disapa Buwas tersebut, temuan ini dapat menjadi indikasi bahwa kesadaran masyarakat terhadap narkoba masih sangat rendah. Pada kalangan santri misalnya, memiliki persepsi bahwa ekstasi yang mereka konsumsi itu merupakan vitamin agar tubuhnya kuat.
Bahkan di kampung-kampung terpencil, lanjut Buwas, warga tanpa merasa bersalah memperdagangkan narkoba karena tak mengetahui dampak buruk dari penggunaan narkoba.
“Pengetahuan narkoba di kalangan masyarakat ini perlu terus digalakkan agar peredaran narkoba dapat dicegah,” ujar mantan Kabareskrim Polri itu.
Menurut Buwas, saat ini peredaran narkoba di Indonesia sudah hampir menyasar semua kalangan. Mulai dari level atas sampai bawah, birokrasi, aparat, hingga rohaniwan.
Di tengah kondisi Indonesia yang berada dalam ancaman darurat narkoba, menurut dia, dibutuhkan sinergi yang kuat antar-lembaga negara. “Kerja sama secara simultan mulai dari pencegahan hingga pemberantasan narkoba,” kata Buwas. [RN]