CILACAP (Panjimas.com) – Kondisi ulama sepuh, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir semakin hari, semakin memprihatinkan. Setelah ditempatkan di sel isolasi Super Maximum Security (SMS), ternyata ruang geraknya begitu terbatas.
Bahkan, kini dua orang asisten pribadi Ustadz Ba’asyir, Ustadz Hasyim Abdullah dan Muflihul Hadi, juga tak bisa lagi membantu mengurus kebutuhan Ustadz Ba’asyir seperti sedia kala.
Pasalnya, ada larangan dari pihak Lapas Nusakambangan bagi keduanya untuk membesuk Ustadz Ba’asyir dengan alasan, mereka harus meminta izin langsung ke Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Pandjaitan. (Baca: Terungkap, Ternyata ini Tujuan Pemindahan Mendadak Ustadz Ba’asyir ke LP Pasir Putih)
“Jadi ada peraturan baru supaya saya memperbaharui perizinannya ke Menkopolhukam, termasuk Muflih. Makanya sejak hari Rabu kemarin, saya sudah tidak bisa masuk karena ada peraturan baru seperti itu,” kata Ustadz Hasyim Abdullah kepada Panjimas.com, Jum’at (4/3/2016).
Paska pemindahan mendadak usai sidang PK, Ustadz Ba’asyir dipindahkan ke Lapas Pasir Putih, Nusakambangan. Beberapa hari berikutnya, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Menkumham Yasonna Laoly, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti dan Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Saud Usman Nasution menggandeng tokoh liberal, Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid mengunjungi Lapas Pasir Putih di mana Ustadz Ba’asyir diisolasi, untuk melakukan peninjauan. (Baca: Mengapa Pemerintah Gandeng Kelompok Liberal The Wahid Institute Kunjungi Nusakambangan?)
Sejak saat itulah Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dipisahkan dari umat. Ia tak bisa lagi dibesuk oleh siapa pun, kecuali hanya keluarga, kuasa hukum dan dokter yang hendak memeriksa kesehatannya.
“Kalau pengunjung lain sudah tidak bisa besuk, peraturan terbaru ini kan untuk kita karena bukan keluarga,” ujar Ustadz Hasyim.
Padahal, Ustadz Hasyim Abdullah sudah bertahun-tahun mengurus keperluan Ustadz Ba’asyir, sejak ia pertama kali dipenjara.
Apalagi, kondisinya kini semakin sepuh, tubuhnya kian renta dan mudah sakit, Ustadz Ba’asyir memerlukan penanganan ekstra untuk memenuhi asupan gizi dan menjaga kesehatannya. (Baca: Innalillahi, Diisolasi, Sel Ustadz Ba’asyir Gelap, Pengap dan Tak Bisa Shalat Jum’at)
“Selama ini Ustadz Abu kan harus kita bantu untuk membawa makanan dari luar, kalau sekarang sudah berlaku seperti ini ya sudah tidak bisa lagi,” ujarnya.
Kondisi terakhir Ustadz Ba’asyir saat dibesuk Ustadz Hasyim pada Senin (29/2/2016), dalam kondisi yang baik.
“Terakhir besuk hari Senin kemarin, kemudian setelah itu terkena aturan baru, adanya larangan besuk. Kondisi terakhirnya Ustadz Abu sudah baik,” ungkapnya.
Namun, tetap saja kondisinya memprihatinkan. Pasalnya, lingkungan tempat isolasi Ustadz Ba’asyir tak cukup layak bagi orang sepuh yang usianya mendekati 80 tahun.
“Sekarang ini beliau tidak bisa menghirup udara luar, tidak bisa olahraga dan menikmati sinar matahari. Kalau kita tidak besuk, beliau tidak keluar dari sel. Sehingga kalau kita tidak besuk, kasihan Ustadz Abu,” tandasnya. [AW]