JAKARTA (Panjimas.com) – Ustadz Abu Aqila, owner dari Klinik Syariah Bengkal Rohani harus menghadapi proses hukum, setelah dirinya dilaporkan ke polisi oleh Forum Alumni Al-Azhar Mesir Indonesia (FAAMI), pada Selasa (1/3/2016). (Baca: Forum Alumni Al-Azhar Mesir Laporkan Ustadz Abu Aqila ke Polisi)
Menurut laporan Ketua Umum FAAMI, Ali Mashar, Abu Aqila diduga telah menyebarkan fitnah dengan menyebut Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad Al-Thayyib, sebagai “Paus Al-Azhar” serta foto Syaikh Al-Azhar berciuman dengan Paus Benedictus XVI.
Dalam akun Facebook milik Ustadz Abu Aqila, memang memuat sebuah tulisan “AHMAD THAYYIB Syaikh Al-Azhar Itu” di Mesir dapat sebutan : “PAUS AL AZHAR” yang diunggah pada Jum’at (26/2/2016), pukul 09.15 WIB.
Setelah melakukan penelusuran di dunia maya, rupaya artikel yang diunggah Ustadz Abu Aqila merupakan tulisan lama hasil copy paste (copas) yang sebelumnya pernah dimuat oleh sebuah media Islam, sekitar dua tahun yang lalu dengan judul “Saber Mashhour: Syeikh Made in Perancis”.
Sementara itu, foto berciuman antara Grand Syaikh dengan Paus, sudah tak terlihat lagi. Ketika ditelusuri, foto tersebut ternyata merupakan foto palsu hasil editing, untuk promosi sebuah perusahaan pakaian, Benetton yang sempat membuat heboh dan menuai kecaman pada tahun 2011 lalu.
Ketika ditanyakan tentang tuduhan penghinaan terhadap Grand Syaikh Al-Azhar, Ustadz Abu Aqila yang sedang menjalankan ibadah umroh memberikan klarifikasinya.
Ia berpendapat, apa yang disampaikannya dalam akun Facebook miliknya adalah sebuah kritik, sekaligus mempertanyakan apa pentingnya kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar ke Indonesia?
“Bukan menghina, tetapi mengkritisi urgensi kehadirannya di Indonesia untuk apa?” kata Ustadz Abu Aqila kepada Panjimas.com, melalui pesan singkat, pada Rabu (2/3/3016).
Jika Ustadz Abu Aqila diduga telah menghina Grand Syaikh Al-Azhar saja dipolisikan, bagaimana dengan Syiah yang sudah berabad-abad menghina para sahabat, melaknat mereka, bahkan melecehkan Ummul Mukminin Aisyah -radhiyallahu ‘anha- sebagai pelacur.
Grand Syaikh Al-Azhar yang datang ke Indonesia beberapa waktu lalu, digadang-gadang membawa misi perdamaian dan persatuan umat. Namun, jika yang dimaksud adalah mempersatukan Ahlus Sunnah dan Syiah, kemudian menganggap mereka bersaudara, menurut Ustadz Abu Aqila, itu upaya yang sia-sia. (Baca: Grand Syekh Al Azhar Sebut Sunny dan Syiah Adalah Saudara)
“Sunni dan Syiah tidak akan bersatu, itu upaya yang sia-sia. Syiah agama yang di dasari kebencian kepada Abu Bakar, Umar dan Aisyah, sedangkan Sunni mencintai mereka,” ujarnya.
Di samping itu, Syaikh Al-Azhar juga memiliki banyak pekerjaan rumah di negaranya sendiri. Masih banyak umat Islam yang terzalimi, apalagi paska kudeta berdarah Al Sisi.
“Beliau belum bisa menyatukan umat Islam di Mesir. Lalu tidak adanya pembelaan terhadap umat Islam yang menjadi korban militer Al Sisi.
Kemudian, Mesir merupakan negara yang punya akses untuk menolong rakyat Gaza, tetapi beliau tidak menekan pemerintah Al Sisi untuk membuka perbatasan di Rafah,” tandasnya. [AW]