KARANGANYAR, (Panjimas.com) – Setelah didatangi kembali oleh Forum Umat Islam Karanganyar (FUIK) pada Senin (29/2/2016) sore, akhirnya Kepala Dusun (Kadus) Koripan Suryanto menyatakan kesanggupannya untuk mencabut tuduhan keterlibatan jaringan teroris yang dialamatkan kepada empat guru TPQ di desanya.
Hal ini disampaikan oleh Sekjen FUIK Mulyono kepada Panjimas.com melalui pesan singkatnya, Senin (29/2/2016) malam.
“Senin, 29 Feb. 2016 jam 16.30 WIB, selepas dari Polsek Matesih, FUI Karanganyar kembali mendatangi Kadus Koripan agar mencabut tuduhannya secara tertulis maupun lisan kepada warga Dusun Koripan Matesih. Kadus Suryanto menyanggupinya besok pada rapat warga Koripan, Rabu, 2 Maret 2016 jam 20.00 WIB didampingi Binmas Polsek Matesih dan disaksikan FUI Karanganyar,” tulis dia.
Sebelum ini telah dilakukan klarifikasi lebih dari sekali, namun Suryanto selalu mengatakan bahwa dirinya mendapatkan informasi dari Polsek dan Koramil. Namun anehnya, ketika dilakukan klarifikasi di Polsek, Suryanto seolah menghilang ditelan bumi. Bagi Mulyono, hal ini menimbulkan pertanyaan.
Manurut dia, tuduhan ini merupakan pembunuhan karakter para guru TPQ yang imbasnya sampai pada para santri.
“Murid-murid jadi tidak mau lagi diajari oleh gurunya, karena suara-suara di tempat umum mengatakan bahwa guru TPA (TPQ, red) mereka adalah teroris,” ungkap dia. [IB]