KARAWANG, (Panjimas.com) – Hal tersebut dia sampaikan di hadapan jamaah yang hadir di masjid Aliyah Rest Area Karawang Barat dalam acara Tabligh Akbar Kemanusiaan dan Sosialisasi Program Sekolah Indonesia untuk Syam (SIUS) pada Ahad (28/2/2016).
Dalam release yang dikirimkan ke Panjimas Ahad, (28/2/2016) disebutkan acara yang diselenggarakan oleh Syam Organizer bekerjasama dengan DKM-Aliyah Rest Area Karawang Barat, Yadiska karawang, DPU Ar-ridwan karawang, GAS (Garda Ahlu Sunnah) wilayah karawang, dan Komunitas One Day One Juz Kab. Karawang tersebut diadakan guna menggalang donasi dan bantuan kemanusiaan bagi kaum muslimin di Palestina dan Suriah.
Hadir selaku Narasumber selain Ust.Ahmad Syahidin yaitu Ust.Luqmanulhakim (pendiri dan Penasehat DPU Ar-ridwan) dan Laswadi (Relawan Indonesia untuk Syam). Acara yang dihadiri oleh puluhan kaum muslimin dari wilayah karawang barat dan sekitarnya itu, berlangsung dari pukul 09:30 sampai dengan pukul 12:00 WIB.
Dalam uraiannya, Ust. Ahmad Syahidin mengatakan bahwa banyak sekali ayat-ayat Alqur’an dan Hadits Nabi SAW yang menerangkan keutamaan-keutamaan bumi Syam.
“ Syam adalah negeri yang diberkahi oleh Alloh SWT, Syam adalah negeri tempat diturunkannya para nabi dan Rasul, Benteng kaum muslimin diakhir zaman, dan jangan lupa, Syam adalah negeri tempat dimulainya Al-Malhamah Qubro ( perang besar diakhir zaman) yang dikenal oleh masyarakat barat sebagai Armagedon “ .
Lebih lanjut Ia menambahkan bahwa apa yang hari ini terjadi di Suriah dan Palestina , Tidak lain merupakan sunnatulloh ( ketentuan) dari Alloh SWT yang pasti terjadi”, paparnya. “Kita peduli atau tidak terhadap nasib mereka, Alloh akan tetap menangkan mereka. Maka barangsiapa yang tidak peduli terhadap Syam, Sesungguhnya dia tidak peduli terhadap Islam. Karena Syam adalah hak kaum muslimin dan bumi Islam di akhir zaman”, lanjutnya menandaskan.
Dalam kesempatan ini Ust.Ahmad Syahidin juga menerangkan bahwa sesungguhnya apa yang terjadi di Suriah dan Palestina sejatinya merupakan ujian keimanan bagi bagi umat Islam seluruhnya. “Adakah andil kita untuk kejayaan Islam ? Karena nanti di akhir zaman hanya ada dua kubu yang akan saling berhadapan, tinggal kita mau memilih berpihak pada kubu yang mana”, jelasnya. “Sekecil apapun andil yang kita berikan untuk Islam, mudah-mudahan hal Itu adalah bentuk penegasan keberpihakan kita padanya”, demikian dia mengakhiri uraiannya. [RN]