BEKASI (Panjimas.com) – Ketua Umum Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Pusat, KH Athian Ali M Dai, Lc MA menegaskan bahwa kesesatan Syiah sudah begitu kelewat batas.
KH Athian Ali yang mengaku telah mengikuti perkembangan syiah selama sekitar 30 tahun itu menyampaikan, saking sesatnya, tidak ada seorang muslim pun yang tertarik untuk menjadi orang Syiah kecuali karena tiga hal; tidak paham Islam, tidak mengenal syiah dan tertipu taqiyah Syiah.
Ia menjelaskan, kesesatan Syiah yang sudah kelewat batas lantaran mereka bukan hanya menghina para sahabat dan istri Rasulullah, tetapi juga menghina Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kaum Syiah meriwayatkan dari Abu Ja’far bahwa ia berkata, “Manusia telah murtad setelah wafatnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kecuali tiga orang.” Ia ditanya, “Siapakah ketiga orang itu?” Ia menjawab, “Miqdad bin Aswad, Abu Dzar al-Ghifari, dan Salman al- Farisi, semoga Allah Subhanahu wata’ala merahmati dan memberkahi mereka.” (al-Kafi, karya al-Kulaini, kitab “ar-Raudhah”, 12/321—322, bersama Syarah Jami’, karya al-Mazindarani).
“Ini penghinaan terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, artinya Rasulullah sudah gagal membawa risalah Islam ini,” kata KH Athian Ali dalam orasinya saat deklarasi ANNAS Bekasi Raya, di Masjid Nurul Islam, Islamic Center Bekasi, pada Ahad (21/2/2016).
Bukan hanya para sahabat, para istri Rasulullah dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mereka hina, bahkan Allah pun mereka hina.
Sebab di dalam Al-Qur’an Allah Ta’ala berfirman
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al-Hijr: 9).
Namun, menurut kitab Syi’ah: “Al-Qur’an yang ada sekarang telah berubah, dikurangi dan ditambah.” (Ushulul Kaafi, hal. 670).
“Kata orang-orang Syiah Allah gagal menjaga Al-Qur’an, karena Al-Qur’an yang ada di tangan kita bukan lagi kitab suci,” tegasnya.
Oleh sebab itu, menyikapi para penganut Syiah, menurut KH Athian Ali tak bisa lagi menempuh jalur dialog.
“Tidak perlu dialog! Apa perlunya dialog dengan seorang pembohong, apa yang mau kita harapkan dari mereka yang menghalalkan berbohong?”
KH Athian Ali menegaskan, kini saatnya kita membuktikan keimanan kita di hadapan Allah.
“Para sahabat dan istri Rasulullah mereka laknat! Mana bukti keimanan kita di hadapan Allah?” tanyanya.
Berdasarkan latar belakang inilah ANNAS dibentuk, menurutnya selama masih ada Syiah di Indonesia, di situ harus ada ANNAS.
“Kami keluarga besar ANNAS ingin hidup damai, kami himbau kepada aparat pemerintah, bubarkan Syiah, larang di negeri ini!” tandasnya. [AW]