GAZA, (Panjimas.com) – Sejak kondisi di Suriah kian bergejolak dimana agresi militer besar-besaran yang di lancarkan oleh militer Rusia bekerja sama dengan militer Iran dan Tentara Hizbullah bersama mendukung militer Bassar Al-Asad, agresi mematikan dengan dalih membasmi teroris yang ada di Suriah tapi kondisi dilapangan malah berbalik 100 Derajat karena yang menjadi korban nyata sebagian adalah warga sipil, anak-anak Suriah dan Muslimah Suriah, maka menjadi pertanyaan besar : Tank dan Roket Rusia untuk membasmi teroris kah ?
Berikut ini adalah tulisan dari Abdillah Onim seorang WNI dan Wartawan Indonesia yang hingga kini menetap di Jalur Gaza Palestina. Ahad, (21 Februari 2016) yang dikirimkan ke Panjimas.
Apa yang sedang terjadi di Suriah kita pantas dan berkewajiban menebar sayap Nurani dan Kemanusiaan kita untuk membantu warga Sipil yang masih tertindas. Walau demikian prioritas dan perhatian kita atas persoalan Palestina dan Masjid Alaqsa pun jangan sampai menjadi pengecualian atau perhatian kita atas kondisi Palestina dan Masjid Alaqsa jadi berkurang. Tentu dukungan doa baik moril maupun materil pun sangat dibutuhkan demi kebebasan rakyat Palestina dan penjajahan zionesYahudisrael, Atas ijin Allah SWT hingga kini rakyat Palestina dan Pejuang Palestina masih berjuang.
Permulaan pecah Intifadha 3 (Intifadha adalah aksi perlawanan dilakukan oleh rakyat Palestina untuk menghadapai kedzoliman dilakukan oleh pemerintah dan Militer zionseYahudisrael) pada awal bulan Oktober 2015, militer zionesYahudisrael semakin menunjukkan tindakan brutal dengan gampangnya mereka menembak bocah Palestina serta muslimah Palestina bahkan tanpa ada sebabnya.
Herannya dunia sengaja diam khususnya PBB dan negara Amerika bahkan salah satu Calon Presiden Amerika Serikat Hillary Clinton beberapa hari lalu sempat menanggapi kebrutalan Militer zionesYahudisrael, dan berkomentar: Kami tidak berhak melarang atas tindakan pemerintah zionesYahudi Israel.
Hillary Clinton dan Presiden Obama sangat mengetahui bahwa sejak pecah Intifadha 3 hingga Ahad 21 Februaty 2016 jumlah tewas dari pihak rakyat Palestina kian bertambah, jumlah total 196 Gugur, 40 Orang diantaranya anak-anak dan 7 orang Muslimah gugur akibat ditembak oleh militer zionesYahudi serta lebuih dari 16,700 Orang mengalami luka-luka.
Arah Palestina semakin tidak berufuk, hampir setiap hari rakyat Palestina di Tepi Barat dan Jerusalem aktif melakukan demonstrasi, ribuan dari mereka ditahan dan di jebloskan ke dalam penjara zionseYahudi. Kondisi ini sama sekali tidak mengurangi kebrutalan militer ziones yahudi atas rakyat Palestina, dari seluruh Faksi Ormas yang ada di Palestina selalu menyuarakan dan menghimbau negara-negara Eropa khususnya Amerika agar supaya dapat menekan pemerintah Israel untuk menghentikan tindakan mereka, hasilnya nihil.
Ratusan militer israel berjaga-jaga di jalan umum dan memasang barikade di persimpangan jalan, maksud dan tujuan adalah mempersempit ruang gerak rakyat Palestina, mereka melakukan pemeriksaan dan penjagaan ketat, bahkan murid Taman Kanak-kanak dan anak Sekolah Dasar pun tidak luput dari pemeriksaan isi tas dan mereka harus antri menunggu pemeriksaan.
Disisi lain jika kita ingin mengetahui bagaimana nasib Kiblat pertama Islam Dunia yaitu Masjid Alaqsa, hanya sekedar informasi bagi yang rutin berwisata Religi ke Masjid Alaqsa pasti tidak mengetahui bagaimana sebenarnya begitu memprihatinkan kondisi Masjid Alaqsa. Karena disaat rombongan Wisata Religi atau Umroh Plus Masjid Alaqsa jika akan memasuki Masjid dan Lokasi Masjid Alaqsa maka detik itu juga Militer Israel dengan jumlah besar melarang, menekan dan mengintimidasi kaum Muslimin Palestina untuk tidak Sholat di Masjid Alaqsa, khususnya para pemuda atau lajnah Murobithin (Anggota berjaga-jaga) yang selalu siaga di Masjid Alaqsa.
Kondisi sebenarnya Masjid Alaqsa adalah hampir setiap hari ratusan warga Yahudi merangsek masuk ke lokasi Masjid Alaqsa, mereka berkeliling di sepurtar Masjid Alaqsa sembari bernyanyi, berjoget dan melakukan ritual ala ziones serta membaca kitab Talmut. Serta memprovokasi muslimin Palestina yang melakukan Sholat, saat mereka memasuki masjid Alaqsa maka militer Yahudi dengan kekerasan melarang kaum muslimin Palestina untuk Sholat di Masjid Alaqsa. Tindakan militer zionisYahudi tidak diterima oleh Muslimin Palestina maka sering sekali pecah bentrokan di sekitar Masjid Alaqsa, tembakan brutal dan gas air pun dilontarkan kearah para jamaah Sholat.
Yang lebih memprihatinkan dan menyayat hati Muslimin dunia adalah hingga kini pemerintah zionisYahudi sudah menggali dan membuat terowongan bongkahan besar persis dibawah Bangunan Masjid Alaqsa. Sewaktu-waktu Masjid Alaqsa bisa roboh rata dengan tanah, bahkan rumah warga Palestina yang berdekatan dengan Masjid Alaqsa lantai rumah mereka mulai oleng dan terjadi keretakan di lantai rumah serte tembok mereka.
Misi utama pemerintah Israel adalah usaha merobohkan Masjid Alaqsa dan akan membangun Kuil Solomon tempat ibadah zionesYahudi yang kita kenal dengan Kulil Khayalan atau Haikal Maz’um dan design Kuil Khayalan sudah mereka siapkan serta tender dan kontraktor pun sudah tersedia.
Tinggal menunggu robohnya Kiblat Pertama Islam Dunia Masjid Alaqsa Almubarok dimana disini awal mula Mukzizat Isro wal Mi’roj, hanya Allah Azza wa jal yang menjaga Masjid Alaqsa dari kebengisan penjajah dan sekutunya.
Sudah 10 tahun lebih wilayah Jalur Gaza masih dibawah blokade pemerintah zionesYahudi. Pintu-pintu perbatasan Gaza-Mesir pun tidak dibuka, tidak diperkenankan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dan warga asing. Selain warga Palestina tidak diijinkan untuk memasuki wilayah Gaza dalam rangka menyalurkan bantuan Kemanusiaan bagi warga Gaza.
Krisis ekonomi dan krisis bidang kesehatan kian memprihatinkan, bahan makanan serta kebutuhan pokok lainnya semakin mahal dan mulai langka, penyebab utamanya adalah blokade pemerintah zionesYahudi atas wilayah Gaza.
Pasokan bahan makanan masuk ke Gaza hanya dari satu jalur yaitu dari perbatasan antara Gaza-Israel, hanya pedagang Israel yang boleh memasok barang dagangan ke Gaza dan tidak ada alternatif lain bagi warga Gaza untuk mendapatkan bahan makanan.
Hingga di rilisnya berita atau artikel ini, kondisi Palestina, Masjid Alaqsa dan juga kondisi wilayah Jalur Gaza semakin memprihatinkan baik dari segi stok obat-obatan, bidang kesehatan, ekonomi. [RN]