MANILA, (Panjimas.com) – Pertempuran antara BIFF (Bangsamoro Islamic Freedom Fighters) dan Tentara Rezim Filipina selama 2 minggu terakhir ini telah merenggut 16 korban jiwa dan puluhan lainnya menderita luka-luka, demikian pernyataan pejabat militer Filipina, sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency.
Dalam pertempuran tersebut, pihak militer dilaporkan menggunakan 10 kendaraan lapis baja, 200 pasukan darat dan 2 helikopter tempur MG untuk melawan MILF di hutan dan rawa-rawa di wilayah Filipina selatan.
Kapten Jo-anne Petinglay, juru bicara Divisi Infanteri ke-6, mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Jumat (19/02/2016) bahwa laporan korban tewas terbaru dalam pertempura adalah seorang kopral Angkatan Darat yang ditugaskan untuk salah satu Batalion Yonif 7 , ia tewas saat mengejar kelompok BIFF di provinsi Maguindanao pada hari Kamis (18/02/2016).
Kapten. Petinglay menambahkan bahwa 7 tentara juga mengalami luka-luka karena pertempuran terus berlangsung hingga Jumat (19/02/2016) antara pasukan pemerintah dan BIFF di wilayah selatan.
“2 personil infanteri tewas sejak 5 Februari dan 12 tentara lainnya terluka, termasuk seorang Kapten Angkatan Darat, 4 warga sipil, termasuk seorang Bendahara bernama Datu Salibo, tewas ketika BIFF meledakkan sebuah bom di pinggir jalan pada hari Selasa (16/02/2016) malam,” kata juru bicara Divisi Infanteri 6 Angkatan Darat Filipina itu.
“Tidak ada jumlah pasti terkait korban di pihak BIFF sejak pertempuran dimulai baik akibat serangan di darat dan maupun serangan udara.”
Sebelumnya pihak militer Filipina mengklaim bahwa 6 anggota BIFF dilaporkan gugur selama baku-tembak dengan pasukan pemerintah pada 16 Februari di kota Datu Salibo, Provinsi Maguindanao, seorang putra pemimpin tinggi BIFF juga dilaporkan gugur pada 9 Februari saat peristiwa penangkapan ayahnya berlangsung, sementara itu pada tanggal 5 Februari, 2 anggota BIFF gugur akibat baku tembak pada Jumat sore hingga Sabtu pagi di Datu Salibo.
Namun, Abu Misri Mama, juru bicara BIFF, mengatakan kepada Inquirer, hari Jumat (19/02/2016) bahwa sejak pertempuran dimulai, kelompoknya hanya kehilangan 1 anggota sementara 3 lainnya terluka.
Juru bicara BIFF mengatakan bahwa 12 tentara pemerintah tewas dan 3 tank tempur telah berhasil dihancurkan.
InterAksyon TV5 News Online juga mengutip pernyataan pihak militer yang melaporkan bahwa korban pada hari Jumat (19/02/2016) tewas disebabkan oleh alat peledak buatan yang ditanam oleh BIFF, yang bertumbukan dengan artileri berat dan serangan udara.
Petinglay mengklaim bahwa pasukan pemerintah saat ini telah berhasil mendekati smarkas BIFF di kota Tee – yang merupakan salah satu dari 17 kota di Datu Salibo. [IZ]