RIYADH, (Panjimas.com) – Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan bahwa operasi militer Koalisi Arab yang dipimpin Saudi di Yaman akan terus berlanjut sampai Pemerintahan yang sah di negara itu sepenuhnya mendapatkan kekuasaan penuh kembali, dilansir oleh Arab News.
“Ini hanya masalah waktu sebelum koalisi internasional di Yaman berhasil memulihkan pemerintah yang sah … mengendalikan semua wilayah Yaman”, katanya dalam sebuah wawancara. “Dukungan bagi pemerintah yang sah akan berlanjut sampai tujuan tercapai atau sampai tercapainya kesepakatan politik untuk mencapai tujuan tersebut”.
Al-Jubeir juga mengatakan bahwa pihak koalisi telah membantu pemerintah Presiden Hadi merebut kembali lebih dari ¾ (tiga-perempat) dari wilayah Yaman, membuka jalur pasokan bantuan dan “memberikan tekanan yang cukup pada milisi Syiah Houthi dan Presiden terguling Ali Abdullah Saleh untuk serius mempertimbangkan proses politik”.
Dia menolak klaim bahwa Arab Saudi terjebak dalam konflik tersebut. “Sebuah bagian yang sangat, sangat kecil dari total militer kami terlibat di Yaman”, katanya.
Menyoal hubungn Arab Saudi dengan Iran, Menteri Luar Negeri Al-Jubeir mengatakan bahwa “Jika Iran ingin memiliki hubungan baik dengan Arab Saudi, sangat perlu bagi Iran untuk mengubah perilaku dan mengubah kebijakannya. Hanya dengan perkataan saja tidak akan memperbaiki hubungan Saudi-Iran”.
Al-Jubei juga menolak kesan bahwa Arab Saudi merasa ditinggalkan oleh Washington menyusul kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia. “Saya tidak melihat pengurangan apapun dari hubungan itu (AS-Saudi). Jika ada, saya melihat adanya penguatan hubungan seiring berjalannya waktu “, katanya. [IZ]