BEKASI (Panjimas.com) – Dr Romli Qomarudin, Ketua Bidang Ghazwul Fikri Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Pusat menyampaikan orasinya dalam Deklarasi ANNAS Bekasi Raya.
Dalam orasinya, ia menegaskan bahwa hadirnya kaum Muslimin dalam deklarasi ANNAS Bekasi merupakan wujud rasa cinta terhadap Ahlul Bait dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Kita hadir di tempat ini sebagai wujud cinta kita terhadap Ahlul Bait,” kata Ustadz Romli di hadapan hadirin, di masjid Nurul Islam, Islamic Center, Bekasi, Ahad (21/2/2016).
Menurutnya, Islam dengan Ahlus Sunnah tak bisa dipisahkan. Sehingga Ahlus Sunnah adalah representasi Islam itu sendiri.
“Tidak bisa dipisahkan antara kata Islam dengan kata Sunnah. Al-Imam Al-barbahari berkata; Al Islam huwa as sunnah, As Sunnah huwal Islam,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kesesatan Syiah yang sangat menyesatkan adalah, imam-imam mereka dikatakan memiliki sifat-sifat Tuhan.
Lebih lanjut, di Indonesia, Syiah selalu mengenakan topeng NKRI. Padahal sejatinya tak ada tokoh Syiah dalam sejarah yang memperjuangkan NKRI.
“Apakah anda membaca ada tokoh Syiah yang memperjuangkan NKRI?” tanyanya.
Terakhir, ia mengimbau agar masyarakat berhati-hati atas adu domba yang saat ini mengemuka, antara Wahabi dan Ahlus Sunnah.
“Tidaklan persoalan ini muncul melainkan di belakng ini dikembangkan zionis melalui revolusi syiah,” tandasnya. [AW]