BEKASI (Panjimas.com) – Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kota Bekasi, Ustadz Ahmad Salimin Dani MA mendukung adanya deklarasi Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Bekasi Raya.
Hal itu disampaikan Ustadz Salimin Dani, menyikapi maraknya geliat Syiah di Bekasi.
“Berdirinya ANNAS saya harapkan ini betul-betul menjadi benteng bagi Umat Islam dari kesesatan Syiah,” kata Ustadz Salimin Dani di hadapan jamaah yang hadir dalam Deklarasi ANNAS Bekasi Raya, di Masjid Nurul Islam, Islamic Center, pada Ahad (21/2/2016).
Di samping itu, Ustadz Salimin Dani menyampaikan agar kaum Muslimin mengetahui tentang kesesatan Syiah.
“Kalau masih ada orang yang mengatakan Syiah tidak sesat, saya bingung! Kajian darimana, ulama siapa yang bilang?” tanyanya.
Ustadz Salimin Dani menjelaskan, para ulama sudah menyatakan Syiah itu sesat, bahkan keluar dari Islam, lantaran ajaran Syiah menyatakan Al-Qur’an itu kurang dan melaknat para sahabat.
“Pendapat Al-Imam Sufyan Ats Tsauri ketika ditanya tentang orang yang mencela Abu Bakar, Umar, yakni orang-orang Syiah yang melakukan hal itu, ia berkata; mereka telah kafir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian ditanya, apakah kita boleh menyalatkan orang Syiah yang mati? Maka Al-Imam Sufyan Ats Tsauri mengatakan, haram hukumnya menyalatkan mereka!” ungkapnya.
Ia menambahkan, ulama hadits seperti Imam Bukhari pun sangat tegas dalam menyikapi Syiah.
Al-Imam al-Bukhari rahimahullah berkata, Bagiku sama saja shalat di belakang Jahmi (seorang penganut akidah Jahmiyah) dan Rafidhi (Syiah) atau di belakang Yahudi dan Kristen. Mereka tidak boleh diberi salam, tidak boleh pula dikunjungi ketika sakit, dinikahkan, dijadikan saksi, dan dimakan sembelihannya. [AW]