JAKARTA, (Panjimas.com) – LGBT merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Bisex dan Transgender. Lesbian sendiri ialah orientasi seksual seorang Perempuan yang hanya berhasrat sesama Perempuan. Sedangkan Gay ialah orientasi seksual seorang Pria yang hanya berhasrat sesama Pria.
Demikian penjelasan dari Imam Besar FPI Habieb Rizieq Shihab yang diunggah di laman pribadinya Rabu, (17/2/2016).
Habieb Rizieq melanjutkan, bisex merupakan orientasi seksual seorang Pria atau Wanita yang menyukai dua jenis kelamin baik Pria mau pun Wanita.
Transgender ialah orientasi seksual seorang Wanita dengan mengidentifikasi dirinya menyerupai Pria atau sebaliknya orientasi seksual seorang Pria dengan mengidentifikasi dirinya menyerupai Wanita.
UNDP Membangun LGBT
Perlindungan dan Pengembangan serta Pembangunan LGBT merupakan proyek internasional UNDP (United Nations Development Programme) yaitu Badan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Program Pembangunan.
Badan Khusus PBB ini bekerja sama dengan Lembaga-Lembaga Donasi Internasional dalam Pembangunan LGBT, salah satunya adalah USAID, yaitu sebuah Lembaga Donasi Amerika Serikat yang sangat terkenal.
Badan Khusus PBB ini juga menggelar berbagai Konferensi LGBT di seluruh dunia, dan membiayai aneka program dan kegiatan LGBT, serta menekan berbagai negara, termasuk Indonesia, agar menerima LGBT secara resmi atas nama HAM.
“Khusus untuk program LGBT Indonesia, UNDP di tahun ini menggelontorkan dana sebesar US $ 8 juta (kurang lebih Rp. 108 Milyar), sebagaimana disebutkan melalui situs resminya.” Ungkapnya.
379 Perusahaan AS Dukung LGBT
Amerika Serikat sebagai negara pendukung LGBT nomor satu di Dunia, mewajibkan semua perusahaan di AS untuk mendukung Program LGBT.
The Huffington Post memberitakan bahwasanya tidak kurang dari 379 (Tiga Ratus Tujuh Puluh Sembilan) perusahaan AS menjadi sponsor LGBT.
Salah satu Perusahaan AS pendukung LGBT yang sangat terkenal di Indonesia, dan konon katanya sudah dapat Sertifikat Halal MUI, adalah kedai kopi Starbugs.
Dengan secara terbuka dan terang-terangan Starbugs memasang iklan bahwa setiap cangkir Starbugs adalah suport untuk perkawinan sejenis.
KOMNAS HAM dukung LGBT
Pasca Reformasi 1998, tepatnya sejak awal tahun 2000-an KOMNAS HAM dan LSM-LSM liberal di Indonesia sudah bekerja sama membantu UNDP dan USAID untuk menggelar Konferensi LGBT di sejumlah daerah di Indonesia, namun semuanya gagal karena ditolak masyarakat.
Akhirnya, pada tahun 2013 UNDP dan USAID dengan bantuan “rezim penguasa” berhasil menggelar Konferensi LGBT di Bali.
Rekomendasi Konferensi LGBT
Konferensi LGBT di Bali berhasil merumuskan 22 (dua puluh dua) rekomendasi, yang ditujukan kepada tiga elemen, isinya dengan ikhtisar sebagai berikut :
Rekomendasi untuk Organisasi dan Komunitas LGBT di Indonesia agar menjadikan Advokasi HAM sebagai salah satu strategi utama untuk memperkuat kapasitas organisasi LGBT di seluruh Indonesia dengan memperkuat jejaring hukum seperti YLBHI dan HRWG, dan jejaring media massa seperti AJI dan Media Watch, serta jejaring perusahaan untuk promosi LGBT, dan jejaring lainnya.
Rekomendasi untuk Pemerintah RI agar menghapuskan segala peraturan dan perundangan yang diskriminatif terhadap LGBT agar mendapatkan hak sosial, ekonomi dan politik secara utuh, sehingga LGBT bisa dicantumkan dalam kolom jenis kelamin KTP, dan bisa menjadi bagian kurikulum pendidikan nasional, serta memperoleh buku nikah sebgai catatan sipil resmi negara untuk Perkawinan Sejenis, dan lain sebagainya.
Rekomendasi untuk Lembaga-Lembaga Multilateral dan Bilateral agar terus mendukung Kampanye LGBT di Indonesia secara besar-besaran melalui kerjasama Badan Dunia seperti UNDP, UNESCO, UNICEF, UN Women dan ILO, serta Lembaga Donasi Internasional spt Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, USAID, AusAID, Ford Foundation, Asia Foundation dan Uni Eropa.
Pergerakan LGBT Sistematis
“Dengan fakta dan data yang telah dipaparkan di atas, maka terlihat jelas bahwa Gerakan LGBT di Indonesia sangat sistematis, dengan dukungan Lembaga-Lembaga Internasional di bawah koordinasi PBB, dan ditopang dana besar-besaran oleh Lembaga-Lembaga Donasi Internasional.” Ujarnya.
Karenanya, Gerakan Islam harus segera menyatukan langkah dan menghimpun segala potensi untuk membendung Gerakan LGBT.
Sebelum nasi jadi bubur, maka Gerakan Islam harus segera melakukan langkah-langkah strategis untuk mensosialisasikan bahaya LGBT di tengah masyarakat melalui Da’wah, dan mendorong Pelarangan LGBT melalu peraturan dan perundang-undangan nasional.[RN]