SOLO, (Panjimas.com) – Setelah menggerebek penjual ciu di Pasar Kliwon Senin (15/2/2016) lalu, Laskar Hizbullah Sunan Bonang akan terus melakukan kegiatan serupa, terutama di wilayah Solo.
“Berlanjut terus, insya Allah. Tetapi dengan cara-cara yang lebih santun. Kan kita (laskar-laskar Islam, red) ini kebanyakan dianggap menyerobot pekerjaan aparat. Karena memang ada bahasa kalau dilapori masyarakat, polisi tidak pernah langsung bertindak. Akhirnya kebanyakan masyarakat lebih percaya pada laskar, karena ketika dilapori, laskar segera datang. Tapi, kadang laskar malah difitnah, seolah-olah yang merusak ini itulah,” beber Yanni Rusmanto, Komandan Hizbullah Sunan Bonang saat ditemui Panjimas.com, Rabu (17/2/216) di Markaz Hizbullah Laweyan Solo.
Oleh karena itu, dalam ber nahi munkar, Hizbullah menempuh langkah taktis dengan mengajak serta aparat kepolisian.
“Makanya kita mau merubah strategi. Ketika kita memang ada laporan, kita cek bener, kita mengerjakan, udah kita kepung, kita panggil polisi datang ke lokasi. Jadi polisinya biar tahu, dan yang ngambil biar mereka,” terang dia.
Namun bila aparat tak mau bergerak juga, maka tentu pihaknya yang akan bertindak sendiri.
“Karena ini negara hukum, kalau punya kekuatan kenapa tidak mendesak kepolisian sebagai langkah awal. Tapi umpamanya kemarin itu polisi ndak mau jalan, ya kita tinggal, kita tindak sendiri,” tegasnya. [IB]