JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane meminta DPR mengusut kematian Sugito, korban tewas peristiwa bom Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, 14 Januari lalu.
“Semula polisi menetapkan Sugito adalah teroris peledakan bom di depan Gedung Sarinah. Setelah itu, dibantah lagi bahwa Sugito adalah korban,” kata Neta S Pane di Gedung Nusantara III, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (16/2). Seperti dilansir jpnn.
Untuk memastikan Sugito itu tewas karena bom teroris atau tembakan, Neta S Pane meminta DPR menyelidikinya.
“DPR harus usut siapa yang menembak dia atau karena dia kena serpihan bom. Kalau kena tembak, usut pelurunya jenis apa?,” saran Neta.
Kalau semua pihak membenarkan semua tindakan Densus 88 menembak warga hingga tewas dengan klaim teroris, ini tidak baiknya untuk bangsa dan negara.
Densus 88 itu bukan algojo terhadap orang-orang yang dia duga teroris. Sebab Densus 88 itu di bawah Polri yang tugasnya melumpuhkan,” katanya.[RN]